Bagaimana Cara Menyuburkan Tanah?

Pupuk organik pada umumnya cenderung lebih lambat dalam melepaskan nutrisi namun dapat memberikan sumber nutrisi yang lebih seimbang dan tahan lama dibandingkan pupuk anorganik.

Bagaimana Cara Menyuburkan Tanah?

Umumnya metode yang paling utama dilakukan dalam rangka menyuburkan tanah adalah kegiatan pemberian pupuk pada tanah. Pupuk merupakan salah satu elemen yang paling penting yang dapat menunjang kesuburan tanah yang sehat karena pupuk merupakan sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh tanah. Pupuk yang tepat dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Oleh karena itu pengetahuan tentang pupuk beserta dengan jenis - jenisnya perlu untuk dipahami sebelum dapat mengaplikasikannya pada tanah.

Jenis Pupuk

 Pupuk berdasarkan jenisnya terbagi atas dua jenis yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Masing - masing dari kedua jenis pupuk tersebut terdiri atas kandungan bahan dan cara pembuatan yang berbeda. Perbedaan - perbedaan yang terdapat pada masing - masing jenis pupuk tersebut pada akhirnya juga menghasilkan pertumbuhan dan hasil panen yang berbeda pada tanaman.

Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik merupakan pupuk yang bersifat sintetik dan seringkali disebut sebagai pupuk kimia. Pupuk jenis ini dapat melepaskan unsur hara dengan cepat dan lebih efektif dalam memperbaiki kekurangan unsur hara tertentu. Namun, secara ekonomi harganya lebih mahal dan dapat berbahaya bagi lingkungan jika digunakan secara tidak tepat.

Pupuk Organik

Pupuk organik merupakan pupuk yang dibuat dari bahan - bahan alami yang umumnya didapat dari sisa - sisa limbah rumah tangga, perkebunan, perikanan dan pertenakan sehingga secara ekonomi harganya lebih murah dibandingkan pupuk anorganik. Pupuk organik sendiri terbagi lagi berdasarkan bentuk dan bahannya.

  1. Pupuk kompos - pupuk organik dari bahan alami tanpa proses ekstraksi selain pencacahan dan pemotongan. Contohnya: pupuk kompos dari bahan gedebong atau batang pisang, pupuk kompos dari bahan cangkang telur dan pupuk kompos dari bahan cangkang atau kulit kerang
  2. Pupuk kandang - pupuk organik dari bahan alami berupa kotoran hewan. Penggunaan pupuk jenis ini juga perlu memperhatikan makanan yang dimakan oleh hewan yang kotorannya dijadikan pupuk karena kualitas pupuk ditentukan oleh jenis hewan dan makanan apa yang dimakan oleh hewan tersebut. Contohnya: pupuk kandang hewan ayam, pupuk kandang hewan sapi, pupuk kandang hewan kambing dan pupuk kandang hewan kuda 
  3. Pupuk tepung tulang - pupuk organik dari bahan alami berupa tulang yang dihancurkan. Contohnya: pupuk tepung tulang ayam
  4. Pupuk cair - pupuk organik dari bahan alami berupa tumbuhan yang diekstraksi dan diambil dalam bentuk cair. Contohnya: pupuk organik cair dari bahan gedebong atau batang pisang

Pupuk organik pada umumnya cenderung lebih lambat dalam melepaskan nutrisi namun dapat memberikan sumber nutrisi yang lebih seimbang dan tahan lama dibandingkan pupuk anorganik. Pupuk jenis ini juga dapat meningkatkan kesehatan tanah dengan mempromosikan mikroorganisme yang menguntungkan, meningkatkan struktur dan mempertahankan kelembapan pada tanah.

Cara Mengaplikasikan Pupuk

 Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengaplikasikan pupuk ke tanah. Cara - cara tersebut meliputi penyiaran, pengikatan dan penyemprotan pada daun.

  1. Penyiaran melibatkan penyebaran pupuk secara merata di atas permukaan tanah. Cara ini diyakini paling balik untuk dilakukan pada area yang lebih luas.
  2. Penandaan melibatkan penempatan pupuk pada pita yang terkonsentrasi di dekat akar tanaman. Cara ini diyakini paling baik untuk dilakukan pada area yang lebih kecil.
  3. Penyemprotan daun melibatkan pemberian pupuk secara langsung pada daun tanaman. Cara ini diyakini paling baik untuk memperbaiki keadaan kurang nutrisi pada tanaman.

Meskipun cara - cara tersebut dapat dilakukan secara terpisah penting untuk diingat agar selalu menyirami pupuk ke dalam tanah setelah pengaplikasian pupuk untuk memastikan nutrisi dapat mencapai akar tanaman.

Selain itu hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah untuk menghindari pemupukan secara berlebihan karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi dan stres pada tanaman serta dapat menimbulkan masalah terhadap lingkungan. Dianjurkan untuk selalu mengikuti takaran aplikasi dan cara yang disarankan berdasarkan jenis pupuk yang digunakan.