Kersen/Ceri Tanaman Liar yang Kaya Akan Manfaat bagi Kesehatan

Secara tradisional, daun dari tumbuhan kersen banyak digunakan sebagai obat untuk penurun panas, obat asam urat, obat batuk, obat untuk menurunkan kadar gula darah atau diabetes dan sebagai antiseptik alami.

Kersen/Ceri Tanaman Liar yang Kaya Akan Manfaat bagi Kesehatan

Muntingia calabura atau yang lebih dikenal dengan nama kersen atau ceri merupakan tumbuhan yang berasal dari wilayah Amerika Selatan terutama di negara – negara dengan daerah beriklim tropis seperti Meksiko bagian Selatan, Belize, Kosta Rika, Elsalvador, Guatemala dan Peru.

Sebuah laporan menyebutkan bahwa tumbuhan ini dibawa dari Meksiko ke Filipina pada akhir abad ke-19 masehi dan kemudian ke Thailand, sebelum datang ke Semenanjung Malaysia dan selanjutnya Singapura pada tahun 1895 kemudian Indonesia (Areces-Berazain). Kelelawar dan merpati hijau dianggap sebagai penyebab utama keberadaan kersen di tanah kosong di pulau Kalimantan.

Pendistribusiannya di negara - negara wilayah Asia Tenggara dengan pertumbuhan dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan baik membuat tumbuhan ini populer dan mudah ditemui di Asia Tenggara sehingga banyak orang yang mengira bahwa tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari wilayah Asia Tenggara. 

Kersen mampu tumbuh dengan ketinggian yang dapat pencapai 13 meter dengan sebaran distribusi di daerah dataran rendah beriklim tropis lembab. Umur maksimum pohon kersen diperkirakan dapat mencapai hingga sekitar 30 tahun. Secara garis besar pohonnya cukup rindang sehingga dapat digunakan sebagai peneduh bagi hewan ternak.

Tumbuhan ini memiliki buah yang berukuran kecil dengan diameter sekitar 0,7 hingga 1,3 cm yang berisi biji – biji yang terkubur di dalam daging dengan tekstur yang lembut. Buahnya berwarna hijau Ketika belum matang dan berwarna merah Ketika matang dengan rasa yang manis.

Perlu diketahui bahwa kersen terutama melalui bagian daunnya memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi Kesehatan. Diantaranya yaitu flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, triterpenoid, glikosida, antrakinon, fenol, air, protein, lemak, karbohidrat, serat, abu, kalsium, fosfor, besi, karoten, tianin, ribofalin, niacin, dan kandungan vitamin C.

Secara tradisional, daun dari tumbuhan kersen banyak digunakan sebagai obat untuk penurun panas, obat asam urat, obat batuk, obat untuk menurunkan kadar gula darah atau diabetes dan sebagai antiseptik alami. Banyak penelitian telah dilakukan untuk membuktikan bahwa daun pohon kersen dapat membantu dalam proses penyakit diabetes.

Sementaranya itu secara tradisional bunganya digunakan sebagai antiseptik dan untuk mengobati kram perut dan kejang. Juga digunakan untuk meredakan sakit kepala, gejala flu dan masuk angin. Farmakologi melalui uji coba kandungan senyawa yang terdapat pada buah kersen juga turut mendukung pengobatan tradisional dalam penggunaannya terhadap pengendalian nyeri, penyakit peradangan serta sebagai agen antioksidan (Preethi et al.).


Referensi

Areces-Berazain, Fabiola. “Muntingia Calabura (Jamaica Cherry).” CABI Compendium, vol. CABI Compendium, Jan. 2022, https://doi.org/10.1079/cabicompendium.35164.

Jamaican Cherry - Muntingia Calabura. uforest.org/Species/M/Muntingia_calabura.php.

Herawati, Vitri Dyah. PENGARUH REBUSAN DAUN KERSEN (MUNTINGIA CALABURA L) TERHADAP TINGKAT KADAR GULA DARAH PADA PESERTA DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS. Universitas Sahid Surakarta, 2021.

Preethi, Kathirvel, et al. “Anti-inflammatory Activity of Muntingia Calabura Fruits.” Pharmacognosy Journal, vol. 4, no. 30, ISSN 0975-3575, 2012, pp. 51–56. ScienceDirect, www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0975357512800666.

Zolkeflee, Nur Khaleeda Zulaikha et al. “In Vitro Anti-Diabetic Activities and UHPLC-ESI-MS/MS Profile of Muntingia calabura Leaves Extract.” Molecules (Basel, Switzerland) vol. 27,1 287. 4 Jan. 2022, doi:10.3390/molecules27010287