Penyebab Terjadinya Kekeringan
Kekeringan dalam pengertiannya dapat diartikan sebagai keadaan atau kondisi di mana terdapat kekurangan air yang signifikan dalam suatu daerah selama periode waktu tertentu.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di benua Asia yang termasuk ke dalam kawasan Asia Tenggara. Lokasinya yang dilintangi oleh garis khatulistiwa menjadikannya dinaungi oleh iklim tropis dengan dua musim yang saling silih berganti setiap tahunnya yang meliputi musim penghujan dan musim kemarau.
Pada selang waktu beberapa waktu dalam satu dekade Indonesia seringkali dilanda oleh musim kemarau yang berkepanjangan. Kondisi tersebut kemudian mengakibatkan terjadinya bencana kekeringan di beberapa daerah di Indonesia. Hal ini tentu saja dapat menimbulkan dampak terhadap beberapa aspek di wilayah Indonesia seperti dampak ekonomi dan lingkungan di mana produksi pangan menurun drastis pada beberapa kesempatan.
Namun, adakah faktor lain yang menimbulkan terjadinya kekeringan? Sebelum dapat menjawab pertanyaan tersebut mungkin ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu mengenai apa yang dimaksud oleh kekeringan.
Kekeringan dalam pengertiannya dapat diartikan sebagai keadaan atau kondisi di mana terdapat kekurangan air yang signifikan dalam suatu daerah selama periode waktu tertentu.
Kekeringan sendiri terbagi atas beberapa jenis yang diantaranya yaitu kekeringan meterologis atau kekeringan yang terjadi ketika curah hujan di suatu daerah lebih rendah dari rata-rata jangka panjangnya, kekeringan agrikultural atau kekeringan yang terjadi ketika kekurangan air yang menyebabkan penurunan hasil panen atau produktivitas tanaman, kekeringan hidrologis atau kekeringan yang berkaitan dengan berkurangnya ketersediaan air di sungai, danau, atau reservoir dan kekeringan sosial-ekonomi atau kekeringan yang terjadi ketika kekeringan mempengaruhi aktivitas manusia, seperti ekonomi dan kesehatan masyarakat.
Ada pun beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan kekeringan yaitu:
1. Curah Hujan yang Rendah
Kondisi cuaca yang tidak seimbang antara musim penghujan atau perubahan iklim dapat menjadi salah satu faktor terjadinya kekeringan terlebih jika sebuah wilayah tidak mendapatkan curah hujan yang cukup untuk jangka waktu yang lama.
2. Perubahan Iklim
Pemanasan global dapat mempengaruhi pola curah hujan dan meningkatkan frekuensi serta intensitas kekeringan. Perubahan suhu dapat mengubah pola angin dan mengurangi kelembapan tanah.
3. Konsumsi Air Berlebihan
Penggunaan air yang berlebihan untuk irigasi, industri, dan kebutuhan rumah tangga dapat mengurangi cadangan air tanah dan permukaan hingga memperburuk kekeringan.
4. Deforestasi
Penggundulan hutan dapat mengurangi jumlah evapotranspirasi (proses pelepasan air oleh tumbuhan) dan mengubah pola curah hujan lokal, yang dapat berkontribusi pada kekeringan. Hal ini secara nyata dapat dijumpai di daerah Kopi Luhur, Cirebon di mana lahan dialihfungsikan menjadi area tambang. Untuk melihat catatan mengenai dampak lingkungan yang terjadi akibat dari deforestasi dapat dilihat pada catatan https://studiofrugreenproject.com/dampak-terhadap-lingkungan-dan-potensi-lain-dari-galian-c-kopi-luhur-cirebon.
5. Perubahan Pola Cuaca
Fenomena cuaca seperti El Niño dan La Niña dapat mempengaruhi pola curah hujan dan menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah.
El Nino merupakan sebuah fenomena pola iklim yang menggambarkan pemanasan permukaan air yang tidak biasa di bagian timur tropis pada Samudera Pasifik. El Nino sendiri adalah “fase hangat” dari fenomena yang lebih besar yang disebut El Nino-Southern Oscillation (ENSO). Sedangkan La Nina adalah kebalikannya, yaitu “fase dingin” dari ENSO atau pola iklim yang menggambarkan pendinginan permukaan air yang tidak biasa di wilayah tersebut.
Untuk memahami dampak El Niño dan La Niña secara terperinci dapat dilihat pada catatan https://studiofrugreenproject.com/apa-itu-el-nino-dan-apa-saja-dampaknya-bagi-produksi-pangan.
6. Kerusakan Infrastruktur
Infrastruktur air yang rusak atau tidak memadai dapat menyebabkan masalah distribusi dan penyimpanan air.
7. Pengelolaan Sumber Daya Air yang Buruk
Praktik pengelolaan air yang tidak efisien atau tidak berkelanjutan pada industri dan rumah tangga juga dapat mengurangi ketersediaan air serta memperburuk dampak kekeringan.
Kekeringan bisa memiliki dampak yang luas, mulai dari kerugian pertanian, kelangkaan air bersih, hingga dampak ekonomi dan lingkungan yang serius. Upaya mitigasi termasuk pengelolaan air yang lebih baik, konservasi, dan adaptasi terhadap perubahan iklim dapat membantu mengurangi dampak kekeringan.
Comments ()