Arti Kata Sapi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sapi adalah binatang pemamah biak, bertanduk, berkuku genap, berkaki empat, bertubuh besar, dipiara untuk diambil daging dan susunya. Kata lain dari sapi dalam bahasa Indonesia adalah lembu.
Sedangkan setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sapi berarti cow. Cow sendiri memiliki beberapa pengertian yang berbeda sebagai kata dalam penggunaannya dalam sebuah kalimat. Menurut Cambridge Dictionary, dalam penggunaan kata yang tepat, cow adalah hewan ternak betina berukuran besar yang dipelihara untuk menghasilkan daging dan susu atau hewan betina dewasa dari mamalia besar seperti gajah, paus, atau anjing laut. Namun secara umum, sebagaimana yang dinyatakan oleh Brent Huffman, sapi merupakan hewan bovine (keluarga jenis sapi) domestik yang tanpa memandang jenis kelamin dan usia biasanya berasal dari spesies Bos taurus.
Di Indonesia sendiri beberapa spesies sapi telah dikembangbiakan dan dijadikan hewan ternak di beberapa daerah. Beberapa spesies sapi yang dapat ditemui di Indonesia yaitu Bos taurus, Bos indicus, dan Bos javanicus/Bos sondaicus.
Taksonomi
Kingdom | Animalia |
Phylum | Chordata |
Class | Mamalia |
Order | Artiodactyla |
Family | Bovidae |
Genus | Bos |
Species | Bos taurus (sapi Eropa) Bos indicus (sapi India) Bos sondaicus/Bos javanicus (banteng) |
Penggunanan Kata Sapi Berdasarkan Jenis Karakteristiknya
Di Indonesia penggunaan kata sapi memiliki beberapa turun yang berbeda sesuai dengan karakteristiknya. Masih dari KBBI beberapa kata tersebut yaitu;
- Sapi apkir. Yaitu sapi bibit yang harus dikeluarkan karena umumnya berumur sudah tua dan/atau tidak produktif lagi sehingga apabila terus dipiara kurang menguntungkan
- Sapi dara. Yaitu sapi betina muda yang telah berumur satu tahun atau lebih dan belum pernah beranak
- Sapi gondok. Yaitu sapi yang terkena penyakit gondok karena makanannya kurang zat yodium
- Sapi kebiri. Yaitu sapi jantan yang dikebiri yang sebelumnya belum pernah dipakai sebagai pejantan
- Sapi muda. Yaitu sapi yang berumur kurang dari satu tahun yang dipiara khusus untuk menghasilkan daging dengan mutu gizi tinggi
- Sapi pedaging. Yaitu sapi yang khusus dipiara untuk menghasilkan daging
- Sapi pejantan. Yaitu sapi jantan yang telah berumur dua tahun atau lebih, dipakai untuk mengawini sapi betina
- Sapi perah. Yaitu sapi yang khusus dipiara untuk menghasilkan susu
- Sapi umbaran. Yaitu sapi yang dipiara dengan melepaskannya di padang alam
Jenis - Jenis Spesies Sapi Domestik di Indonesia
Bos taurus
Bos taurus merupakan spesies sapi yang berasal dari wilayah Eropa, utara Afrika, dan bagian selatan Asia. Spesies sapi jenis ini kini merupakan jenis yang paling banyak dipelihara di dunia.
Sapi peliharaan jenis Bos taurus merupakan hewan yang besar dan kokoh. Dengan bobot berat badan yang berkisar antara 147 kilogram hingga 1363 kilogram, dan tinggi badan 49 - 52 inci. Tubuhnya ditumbuhi rambut pendek yang warnanya bervariasi dari hitam hingga putih, coklat kemerahan, dan coklat.
Sapi domestik jenis ini mempunyai leher pendek dengan dewlap atau lipatan kulit memanjang yang menggantung di bawah dagu. Mereka mempunyai dua tanduk berongga dan ekor yang berumbai panjang. Sapi jenis ini biasanya dapat digunakan sebagai hewan pekerja untuk membajak dan memindahkan beban berat.
Bos taurus tidak memiliki gigi seri atas, melainkan memiliki lapisan tebal yang disebut bantalan gigi. Rahangnya dirancang untuk gerakan penggilingan melingkar yang digunakan untuk menghancurkan tumbuhan kasar.
Sapi Bos taurus domestik memakan rumput, batang, dan bahan tanaman herba lainnya. Rata-rata seekor sapi Bos taurus dapat mengonsumsi sekitar 70 kg rumput dalam 8 jam sehari. Sapi jenis ini biasanya makan dengan cara memelintir rumput di sekitar lidah dan memotongnya dengan gigi bawahnya. Sapi Bos taurus domestik adalah hewan ruminansia(University of Michigan Museum of Zoology, “Bos Taurus (Aurochs)”).
Adapun beberapa bangsa sapi potong Bos taurus yang sudah dikenal sebagai bibit sapi potong di kalangan masyarakat peternakan Indonesia adalah Sapi Shorthorn, Sapi Hereford, Sapi Charolais, Sapi Aberdeen Angus, Sapi Simmental, Sapi Limousin (Mulyawatiningsih, 2023).
Bos indicus
Bos indicus merupakan jenis spesies sapi yang berasal dari Asia Selatan atau lebih tepatnya negara India. Nama lain dari sapi jenis ini yaitu sapi zebu. Keturunan dari sapi zebu yaitu sapi brahman atau American brahman yang dikembangkan dari empat ras sapi Zebu dari India di Amerika Serikat pada awal tahun 1800-an masehi (NSW Government Department of Primary Industries). Percampuran ras serupa di Amerika Latin menghasilkan ras yang dikenal sebagai Indo-Brasil.
Sapi India pertama kali diimpor ke Belahan Bumi Barat pada pertengahan abad ke-19 masehi (The Editors of Encyclopaedia Britannica, “Brahman | Breed, Heat Tolerance, Adaptability”). Beberapa varietas seperti Gir, Gujarat, dan Nellore khususnya berhasil di Amerika Serikat bagian selatan dan Brazil, dimana panas, kelembapan, dan hama membuat ras Eropa bagian utara kurang menguntungkan.
Karakteristik dari spesies sapi Bos indicus sendiri dapat dilihat dari ciri-ciri utamanya yaitu memiliki punuk, gelambir besar, bulunya yang pendek dengan variasi warna abu - abu gelap atau terang, corak merah atau hitam serta telinga besar dan terkulai. Ukuran tubuh sapi jenis ini cenderung sedang dengan kedewasaan yang lebih lambat sehingga bangkai hewan mudanya cenderung kurus (NSW Government Department of Primary Industries).
Beberapa jenis dari spesies sapi Bos indicus yang dikenal sebagai bibit sapi potong di masyarakat peternakan Indonesia adalah sapi ongole, sapi peranakan ongole, dan sapi brahman (Mulyawatiningsih, 2023).
Bos javanicus/sondaicus
Spesies jenis sapi Bos javanicus atau yang dalam masyarakat lokal biasa sebut sebagai banteng atau sapi Bali dikenal juga dengan nama Bos sondaicus. Sapi ini merupakan spesies sapi asli yang berasal dari Indonesia dan telah banyak di peliharan sebagai hewan ternak di Bali, Jawa dan Kalimantan serta di beberapa lain di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand dan Myanmar.
Spesies jenis sapi ini umumnya dapat memiliki bobot hingga 600 sampai 800 kg dengan panjang tubuh antara 190 hingga 225 cm serta tinggi hingga 160 cm lewat pundaknya. Sedangkan ekornya dapat tumbuh panjang hingga 65 sampai 70 cm.
R. Nowak dalam tulisannya pada tahun 1999 menyatakan bahwa banteng tampaknya lebih menyukai daerah yang lebih terbuka dan kering di dekat semak belukar, dan kurang bergantung pada keberadaan air dibandingkan Bos gaurus (gaur) yang berkerabat dekat. Pada musim hujan, kawanan banteng cenderung bermigrasi ke daerah yang lebih tinggi, menempati hutan lebat dan hutan bambu.
Spesies banteng jantan dan betina dikatakan mudah untuk dibedakan. Kedua jenis kelaminnya memiliki ciri khas berupa bagian stoking yang putih dan pantat putih, serta moncong putih dan bintik putih di atas mata. Sedangkan jenis betinanya berwarna coklat sampai coklat kemerahan dengan garis punggung gelap. Tanduknya yang pendek berbentuk bulan sabit mengarah ke dalam di ujungnya dengan penampilan bentuk yang ramping.
Jenis jantannya berwarna coklat kehitaman sampai biru kehitaman dengan tanduk lebih bersudut dan mengarah ke luar lalu ke atas, dengan ujungnya mengarah ke dalam. Tanduk pada jantan dapat tumbuh sepanjang 60 hingga 75 cm dan dihubungkan di pangkalnya dengan tambalan seperti tanduk di dahi. Kedua jenis kelamin memiliki sedikit punuk di punggung mereka di atas bahu. Banteng liar diketahui dapat hidup hingga dua puluh tahun, sedangkan banteng tertua di penangkaran masih dapat hidup pada usia dua puluh enam tahun tujuh bulan (University of Michigan Museum of Zoology).