first published at:
updated at:
    Flora
    Belum ada Foto
"Jenis Cempaka Hutan Kasar/Cempaka Hutan atau Magnolia vrieseana telah dinyatakan endemik dengan persebarannya yang secara alami hanya terbatas di wilayah pulau Sulawesi dan Maluku sehingga sering dikatakan bahwa tumbuhan ini merupakan tumbuhan identitas Sulawesi Barat".
Fadli Rahmadi

Identitas Penamaan

Cempaka atau yang lebih dikenal dengan nama kembang kantil atau semulun di Indonesia secara ilmiah dalam bahasa Latin dinamakan sebagai Magnolia champaca. Tumbuhan ini secara internasional dalam bahasa Inggris populer dengan nama champak, joy perfume tree dan fragrant Himalayan champaca

Taksonomi

Kingdom

Plantae

Phylum

Tracheophyta

Class

Magnoliopsida

Order

Magnoliales

Family

Magnoliaceae

Genus

Magnolia

Species

Magnolia champaca

Asal

Tumbuhan ini berasal dari wilayah Asia Selatan atau India pada khususnya yang kemudian menyebar ke banyak negara di wilayah Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, Singapura serta wilayah tenggara China.

Adapun untuk penyebarannya di Indonesia tumbuhan ini dapat banyak ditemuka di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan. Jenis Cempaka Hutan Kasar/Cempaka Hutan atau Magnolia vrieseana telah dinyatakan endemik dengan persebarannya yang secara alami hanya terbatas di wilayah pulau Sulawesi dan Maluku sehingga sering dikatakan bahwa tumbuhan ini merupakan tumbuhan identitas Sulawesi Barat (Rahmadi, 2015).

Pertumbuhan dan Deskripsi Bentuk

Cempaka merupakan tumbuhan hijau dengan tinggi yang dapat mencapai hingga 10 sampai 20 meter. Daunnya berwarna hijau dengan rata – rata berukuran 10 cm x 5 cm. Dapat tumbuh dalam iklim tropis dan subtropic serta di daerah – daerah hangat.

Tumbuhan ini memiliki aroma khas yang muncul dari bunganya. Di Indonesia secara umum Cempaka dapat dikenali melalui warna bunganya yang terbagi atas warna putih, merah, ungu dan kuning.

Khasiat dan Kegunaan

Pohon cempaka digunakan untuk menghutankan kembali daerah yang terkikis parah di Jawa. Jenis cempaka hutan kasar terutama bagian kayu batangnya terkenal memiliki kualitas yang sangat baik dan kokoh untuk dipergunakan sebagai bahan bangunan dengan kayu yang diukir oleh masyarakat adat pada rumah tradisional suku Toraja dan Minahasa serta sebaga bahan pembuatan patung keagaamaan (Prameswari, Widyati, & Andadari, 2021). Cempaka secara umum pula miliki fungsi terhadap lingkungan sebagai naungan untuk kopi dan pengikat nitrogen. Kegunaan lainnya yaitu untuk pakan ternak, kayu bakar, kayu bahan bangunan/pertukangan dengan sisa pemangkasan digunakan sebagai bahan bakar (The Shade Catalog, 2022).

Bunganya menghasilkan minyak esensial yang dikenal sebagai champa atau champaca oil. Kelopak bunganya yang berwarna kuning, putih, merah dan ungu dapat dijadikan bahan pewarna.

Untuk keperluan medis pohon cempaka bagian kulit kayu digunakan obat penurun panas dengan rebusanya dapat diberikan pada Wanita selepas melahirkan, bunganya digunakan sebagai obat untuk penyakit Kusta, daunya digunakan untuk pengobatan kolik, bijinya digunakan untuk kulit pecah – pecah serta minyak lemak yang telah diekstraksi dari bijinya menunjukan sifat anti bakteri terhadap Bacillus pumilus, B. Subtilis, Salmonella typhosa, S. Paratyphi, Micrococcus pyogenes var. Albus dan Staphylococcus aureus (Useful Tropical Plants, 2022).


Cetak catatan ini

Bagikan catatan ini

Ikuti Studiofru | Green Project melalui media sosial untuk mendapatkan informasi singkat mengenai flora dan fauna

Catatan Terbaru