first published at:
updated at:
    Jawa Barat
    Flora

Identitas Penamaan

Ginje secara ilmiah dalam bahasa Latin dinamakan sebagai Cascabela thevetia. Secara populer dalam bahasa Inggris tanaman ini dikenal dengan nama yellow oleander, Captain Cook tree, be still tree atau Mexican oleander. Nama lain dari tumbuhan ini dalam bahasa Spanyol yaitu ayoyote atau codo de fraile

Di Indonesia tanaman ini memiliki beberapa nama lain yang populer sesuai bahasa daerahnya. Seperti ki hujan di daerah berbahasa Sunda dan Nagasari di daerah Jawa Timur. 

Taksonomi

Kingdom

Plantae

Phylum

Spermatophyta

Class

Dicotyledonae

Order

Gentianales

Family

Apocynaceae

Genus

Cascabela

Species

Cascabela thevetia

Catatan Taksonomi dan Nomenklatur

Keluarga Apocynaceae terdiri atas sekitar 400 genera dan lebih dari sekitar 4.500 spesies pohon, semak, dan tanaman merambat. Genus Cascabela termasuk dalam subfamili Rauvolfioideae dan berisi 6 spesies mulai dari Meksiko hingga Amerika Selatan. Genus ini memiliki sejarah taksonomi yang cukup rumit dengan anggapan bahwa generik Thevetia dan Cerbera merupakan dua entitas yang berbeda melalui analisis filogenesik, perlakuan taksonomi dan basis datanya. 

Terutama melalui evaluasi terbaru berdasarkan perbedaan struktur bunga dan buah serta bentuk biji yang menunjukan bahwa kedua genus adalah taksa bersaudara dan harus diperlakukan secara terpisah (J Rojas-Sandoval, 2022). Namun, banyak tulisan sistematis yang masih menganggap bahwa Cascabela sebagai sinonim dari Thevetia. 

Asal

Spesies Cascabela thevetia atau ginje diketaui berasal dari wilayah Amerika tropis mulai dari Meksiko hingga Peru. Spesies tanaman ini telah diperkenalkan dan dapat ditemukan secara naturalisasi di Amerika Utara, Hindia Barat, Afrika, Asia Selatan, Australia dan di banyak pulau di Pasifik dan Samudera Hindia.

Deskripsi Bentuk, Pertumbuhan dan Sifat Invasif 

Ginje dapat tumbuh dengan ketinggian yang mencapai 2 hingga 8 meter. Batangnya merupakan kayu yang beralur dan beruas berbentuk bulat dengan warna hijau keabu - abuan. 

Ciri utama dari spesies tanaman ini yaitu bentuk bunganya yang menyerupai terompet berwarna kuning yang tumbuh secara berhadapan dengan daun di ujung ranting. Daun - daunnya yang berwarna hijau mengkilap berbentuk garis lanset dengan tangkai yang pendek dan ujung yang runcing. 

Adapun buahnya berwarna hijau mengkilap yang akan berubah warna menjadi hitam setelah matang. Buahnya memiliki diameter kira - kira 5 cm. 

tumbuhan ini dikatakan memiliki sifat yang dapat tahan terhadap kekeringan dan akan tumbuh dengan baik di tempat yang teduh dan dapat memberikan sinar matahari penuh.

 Ginje merupakan tumbuhan invasif yang berpotensi menggantikan vegetasi asli. Di Australia, tumbuhan ini diidentifikasi sebagai salah satu gulma utama yang mengancam keanekaragaman hayati padang rumput di sepanjang garis sungai dan dataran banjir. Ia juga telah dianggap sebagai gulma serius yang menggantikan spesies asli di Timor Timur dan Afrika Selatan (J Rojas-Sandoval, 2022). 

Manfaat Ginje bagi Kesehatan dan Kegunaan Lainnya

Ginje umumnya ditanam sebagai tanaman hias yang dapat membantu mempercantik dekorasi taman. Namun, ia juga dapat ditanam sebagai tanaman pagar dan untuk tujuan konservasi tanah. 

Seluruh bagian dari tumbuhan ginje telah digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Minyak yang diekstraksi dari bijinya diyakini dapat membantu mengobati penyakit kulit melalui pengaplikasian secara eksternal dan pengolahannya sebagai sabun. Sedangkan kulit batangnya merupakan antiperiodik yang diyakini dapat membantu menurunkan panas (J Rojas-Sandoval, 2022). 

Di kawasan Amerika Tengah tumbuhan telah digunakan secara tradisional untuk mengobati penyakit seperti maag, kudis, wasir dan tumor. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ramos-Silva et al. (2017) menunjukan bahwa spesies ini memiliki potensi sebagai produk anti-kanker alami dengan efek penting pada proliferasi, motilitas dan adhesi sel kanker payudara dan kolorektar manusia serta induksi apoptosis pada lini sel kanker prostat dan paru manusia. 

Walaupun sering juga digunakan sebagai bahan untuk berbagai pengobatan tradisional, mengkonsumsi tumbuhan ini perlu dilakukan dengan hati - hati karena beberapa bagian dari tumbuhannya mengandung racun terutama jika dikonsumsi. Akar dan daun yang dikonsumsi dengan cara dimakan dapat menimbulkan efek sensasi terbakar di mulut, diare, rasa pusing, mual dan muntah serta detak jantung yang tidak teratur (Find Trees & Learn | University of Arizona Campus Arboretum, 2014).   


Cetak catatan ini

Bagikan catatan ini

Ikuti Studiofru | Green Project melalui media sosial untuk mendapatkan informasi singkat mengenai flora dan fauna

Catatan Terbaru