first published at:
updated at:
    Flora
    Jawa Barat

Identitas Penamaan

Kangkung air secara ilmiah dalam bahasa Latin dinamakan sebagai Ipomoea aquatica.  Secara internasional dalam bahasa Inggris tumbuhan ini populer dengan nama swamp morning gloryChinese water spinachriver spinach, water bindweed atau water spinach.  

Di Malaysia, tanaman ini populer dengan nama kangkonggiau muong atau rau muong di Vietnam dan balanngong atau cancong di Filipina. 

Nama spesifik spesiesnya, aquatica berarti air yang mengacu pada kemampuannya untuk tumbuh di air (NParks | Ipomoea Aquatica, 2022). 

Taksonomi

Kingdom

Plantae

Phylum

Tracheophyta

Class

Magnoliopsida

Order

Solanales

Family

Convolvulaceae

Genus

Ipomoea

Species

Ipomoea aquatica

Asal

Hingga saat ini masih belum dapat dipastikan dari mana persisnya tanaman ini berasal. Namun, banyak laporan terutama yang ditulis oleh Langeland dan Burks (1998) yang meyakini bahwa kangkung air berasal dari wilayah Asia Selatan atau China lebih tepatnya. Sumber lain menyatakan bahwa kemungkinan kangkung berasal dari India (“Ipomoea Aquatica (Swamp Morning-Glory),” 2022). 

Kini kangkung air telah banyak tersebar di daerah - daerah tropis di Asia Tenggara, Asia Timur dan Asia Selatan termasuk Jepang dan Korea. Sementara itu di Afrika, kangkung dapat ditemukan di Mauritania dan Senegal serta Afrika Selatan. 

Deskripsi Bentuk dan Habitat

Kangkung merupakan tanaman herba merambat semi-akuatik abadi yang dapat tumbuh dengan panjang hingga 3 meter. Daun - daunnya yang halus dan berbentuk seperti mata panah merupakan salah satu karakteristik dari tanaman ini. Masing - masing dari daunnya yang tumbuh berseling dapat tumbuh dengan kepanjangan hingga 5 sampai 15 cm dan lebar hingga 2 sampai 6 cm. Sedangkan tangkai daunnya dapat tumbuh dengan panjang hingga sekitar 3 sampai 14 cm. Sesuai dengan namanya, kangkung air dapat tumbuh di dalam air dengan daun yang muncul mengapung di atas permukaan air.

Batang - batangnya berongga dan mengandung getah susu. Sedangkan bunganya berbentuk corong dengan lebar kurang lebih 5 cm dan panjang 4 sampai 10 cm. Umumnya berwarna putih, merah muda atau ungu muda. 

Buahnya yang menyerupai kapsul berbentuk bulat atau lonjong memiliki diameter kira - kira 1 cm yang berisi 1 sampai 4 biji. Adapun setiap dari tanaman kangkung dapat menghasilkan sekitar 175 sampai 245 biji (NParks | Ipomoea Aquatica, 2022). 

Habitat kangkung air terutama di rawa, danau, tepi sungai dan rawa. Tanaman ini dikatakan tumbuh paling baik di lingkungan yang hangat dan lembab.

Kangkung Air sebagai Gulma Invasif

Kangkung air telah dinyatakan sebagai gulma invasif di AS dan Filipina karena pertumbuhannya yang cepat dan dapat menutupi permukaan perairan hingga mengurangi ketersediaan cahaya untuk kehidupan akuatik lainnya seperti fitoplankton  (NParks | Ipomoea Aquatica, 2022). 

Tanaman in juga telah dinyatakan sebagai gulma serius yang umum terjadi pada tanaman padi dan tanaman lainnya di 60 negara beriklim tropis. Dianggap sebagai spesies invasif di pulau-pulau Pasifik dan Samudera Hindia, di Kuba dan Amerika Serikat (California dan Florida), kangkung air adalah spesies tanaman bermasalah terbesar kedua di Filipina karena cenderung tumbuh berlebihan di daerah marginal air tawar. Spesies ini terdaftar sebagai Gulma Beracun Federal di AS (“Ipomoea Aquatica (Swamp Morning-Glory),” 2022).

Manfaat Kangkung Air  bagi Kesehatan dan Kegunaan Lainnya

Di Indonesia, kangkung air telah menjadi salah satu santapan kuliner yang banyak ditemukan pada berbagai sajian makanan baik yang sudah dimasak maupun yang masih mentah dalam bentuk salad. Hal ini terutama tidak hanya karena harganya yang murah dan relatif mudah untuk didapatkan namun pula karena kangkung memiliki banyak kandungan gizi yang baik bagi kesehatan.

Dalam 100 gram kangkung air mengandung gizi yang diantaranya yaitu, kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, zat besi, natrium, kalium, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, niacin dan air. Kalsium merupakan kandungan gizi yang paling banyak terkandung pada kangkung air dengan sebanyak 73,00 mg per 100 gram-nya (Indrawan, Aulia Puspasari, 2015). 

Di India, kangkung air telah digunakan sebagai obat pencahar ringan, untuk membantu mengobati kurap dan sebagai tapal pada delirium demam. Kangkung air juga dikatakan relatif kaya akan S-methyl metionin (vitamin U)  dan digunakan secara tradisional untuk mengobati gangguan lambung dan usus. Adapun sifat lain yang ditemukan pada kangkung air yaitu insulin yang dapat bertindak sebagai anti-hiperglikemik (“Ipomoea Aquatica (Swamp Morning-Glory),” 2022). Ektrak daunnya terutama dapat membantu mengurangi gula darah pada pasien diabetes. 

Kegunaan lain dari kangkung air selain sebagai bahan pangan dan pengobatan bagi manusia yaitu sebagai pakan ternak sapi dan babi (NParks | Ipomoea Aquatica, 2022). 


Cetak catatan ini

Bagikan catatan ini

Ikuti Studiofru | Green Project melalui media sosial untuk mendapatkan informasi singkat mengenai flora dan fauna

Catatan Terbaru