Identitas Penamaan
Karok atau yang juga dikenal dengan nama merica lolot secara ilmiah dinamakan sebagai Piper sarmentosum. Secara internasional dalam bahasa Inggris, tanaman ini populer dengan nama lolo pepper.
Di Malaysia tumbuhan ini dikenal dengan nama kaduk atau pokok kadok, chaplu di Thailand, bolalot di Vietnam dan jiaju atau jialou di Cina. Di Indonesia sendiri selain dikenal dengan nama karok atau merica lolot, tumbuhan ini juga dikenal dengan nama sirih duduk, akar biguor atau mengkadak.
Taksonomi
Kingdom | Plantae |
Phylum | Spermatophyta |
Class | Dicotyledonae |
Order | Piperales |
Family | Piperaceae |
Genus | Piper |
Species | Piper sarmentosum |
Asal
Karok diketahui berasal dari bagian timur laut India, Cina, Malaysia dan Indonesia. Di Cina, tumbuhan ini banyak menyebar di wilayah pesisir tenggara termasuk Fujian, Guangdong dan Guizhou (Sun et al., 2020).
Deskripsi Bentuk dan Habitat
Karok merupakan tumbuhan herba atau subsemak abadi yang tumbuh rendah. Tumbuhan ini meyebar melalui rimpang bawah tanah dengan batang tegak yang kemudian tumbuh membentuk gundukan dengan ketinggian yang dapat mencapai hingga 60 cm.
Batangnya berwarna kecokelatan degan permukaan yang sedikit berbulu dan berdiri tegak dengan pertumbuhan yang dapat mencapai hingga 30 - 40 cm. Daun - daunnya tumbuh secara berseling dengan warna hijau tua mengkilap dan berbentuk hati yang dilengkapi dengan tangkai daun sepanjang 3 cm. Masing - masing dari daunnya memiliki urat yang menonjol dan memiliki aroma pedas yang menyengat jika diremas.
Karok memiliki tunas yang berbunga tegak dan berbentuk silindris dengan panjang antar 1 sampai 2 cm serta terdiri atas bunga jantan atau betina berwarna putih kecil tanpa tangkai dan tanpa kelopak. Spesies ini berumah satu, di mana bunga jantan dan betinanya dihasilkan pada duir yang berbeda dalam satu tanaman yang sama.
Perbungaan pada karok berbentuk paku berwarna putih krem dengan bunga yang seperti tenggelam ke dalam perbungaannya. Paku bunga jantan memiliki panjang 6 mm sedangkan paku bunga betina memiliki panjang 12 mm.
Adapun buahnya merupakan jenis buah berbiji satu atau berbiji nodular kecil yang terbentuk dari paku betina. Dalam keadaan matang buahnya berwarna hijau tua.
Karok dapat ditemuka di area lahan basah di bawah hutan atau dekat desa. Di Cina, tumbuhan ini tersebar luas di wilayah pesisir tenggara.
Sifat Invasif
Karok dinyatakan sebagai spesies tumbuhan invasif di Hawaii dan Pohnpei. Di sana, tumbuhan ini dapat menutupi tanah dan bersaing dengan tanaman pertanian dan vegetasi asli. Tumbuhan ini dapat menyebar melalui pecahan tanaman dan rimpang (“Piper Sarmentosum,” 2022).
Kegunaan Lain dan Manfaat Karok bagi Kesehatan
Karok telah lama dijadikan sebagai bahan obat dalam pengobatan tradisional di Asia. Spesies tumbuhan ini telah digunakan selama berabad - abad untuk pengobatan batuk, pilek, demam, rematik arthralgia, diare disentri, kaki bengkak pasca melahirkan, sakit perut, sakit gigi, diabetes dan luka traumatis.
Secara tradisional pemanfaatan karok dilakukan dengan cara merebus atau mengunyah daunnya bersama dengan sirih untuk mengobati batuk, flu, demam malaria, asma serta sebagai olesan obat gosok untuk mengatasi pegal - pegal pada badan. Masyarakat di Cina dan Thailand memanfaatkan akar karok yang dihancurkan untuk membantu meredakan sakit gigi (NParks | Piper Sarmentosum, 2023).
Berdasarkan studi analisis fitokimia kandungan terhadap karok yang dilakukan oleh Sun et al. (2020) didapatkan bahwa karok mengandung beberapa senyawa yang meliputi alkaloid, flavonoid, lignan dan steroid yang menegaskan potensinya sebagai bahan pengobatan tradisional untuk membantu mengobati pilek, gastritis dan nyeri sendi reumatoid. Selain itu, dalam penelitian tersebut ditemukan juga peran biologis lainya seperti aktivitas anti-osteoporosis, anti-bakteri, anti-depresan, anti-aterosklerotik dan hipoglikemik.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ware et al.(2023) telah menegaskan bahwa spesies karok hanya memiliki sedikit senyawa yang menunjukan efek sitotoksik sehingga pengkonsumsiannya dinyatakan aman. Penelitian ini juga telah berhasil menemukan bahwa spesies tumbuhan karok memiliki potensi lain yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan. Diantaranya yaitu anthelmintik, anti-jamur dan anti-bakteri.
Di sisi lain, selain dimanfaatkan sebagai bahan obat dalam berbagai pengobatan tradisional, karok juga biasa dikonsumsi sebagai tanaman sayur. Daun, batang dan bunganya telah banyak dikonsumsi di berbagai negara sebagai bahan makanan. Di Malaysia, daunnya diiris dan ditambahkan ke dalam ramuan untuk dihidangkan dengan nasi yang kemudian dinamakan sebagai Nasi Ulam atau Nasi Kerabu. Daun dan pucuk mudanya dimakan mentah dan dicelupkan ke dalam sambal sebagai lalap. Tidak hanya sampai di situ, daunnya juga digunakan untuk membungkus makanan seperti otak - otak.