Identitas Penamaan
Tumbuhan kembang sepatu secara ilmiah dalam bahasa Latin dinamakan sebagai Hibiscus rosa-sinensis. Secara internasional dalam bahasa Inggris tumbuhan kembang sepatu dikenal dengan nama Chinese Hibiscus, shoe-black plant atau China rose.
Tumbuhan kembang sepatu di Indonesia memiliki banyak nama lain. Diantaranya yaitu amburanga, bala bunga, bunga rebong, bungong raja, capatu, gerasa, hua hualo, kando, kembang wera, kunyanga, mandhelaka, naribhang, soma - soma, ubo - ubo, ulange, wara wari, waribang atau wora wari.
Nama genusnya, Hibiscus berasal dari sebuah kata dalam bahasa Yunani 'hibiscus' atau 'ibiscum' yang mengacu pada hidup bersama dengan bangau Ibis di rawa-rawa (Vélez-Gavilán, 2022).
Kembang sepatu merupakan tumbuhan yang dinyatakan sebagai bunga nasional Malaysia. Dalam bahasa melayu tanaman ini dikenal dengan nama bunga raya yang berarti “bunga besar” atau “bunga perayaan” (Sottosanti, 2023). di India bunganya juga digunakan sebagai hiasan rambut dan dalam upacara keagamaan.
Taksonomi
Kingdom | Plantae |
Phylum | Tracheophyta |
Class | Magnoliopsida |
Order | Malvales |
Family | Malvaceae |
Genus | Hibiscus |
Species | Hibiscus rosa-sinensis |
Asal
Hingga kini masih dapat dipastikan dari mana tumbuhan ini berasal namun ia banyak tumbuh di wilayah - wilayah tropis di negara - negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia dan Malaysia serta Asia Timur termasuk Cina.
Deskripsi Bentuk
Kembang sepatu adalah semak atau pohon kecil yang dapat tumbuh hingga setinggi 1,2 sampai 3 meter dengan lebar sekitar 1,5 sampai 2,4 meter. Daunnya yang selalu hijau biasanya tidak berlubang dan memiliki tepi yang bergerigi. Berwarna hijau cerah, panjangnya sekitar 5 sampai 12 cm dengan lebar 3 sampai 8,5 cm.
Bunga kembang sepatu berbentuk corong dan biasanya berwarna merah, meskipun beberapa kultivar berwarna merah muda, oranye, kuning, atau putih. Bunganya memiliki 4 sampai 5 kelopak, dengan benang sari yang mencolok (struktur jantan) menyatu menjadi tabung tengah di sekitar putik (struktur betina). Epicalyx hijau mengelilingi pangkal kelopak. Bunganya mungkin tunggal atau ganda, tergantung pada hibrida atau kultivar, dan ukurannya bervariasi dari diameter 5 hingga 25 cm. Meskipun bunga yang diberikan hanya bertahan satu hari, tanaman tersebut mekar secara musiman dan menarik berbagai penyerbuk, termasuk burung kolibri. Seperti anggota genus lainnya, serbuk sari ini secara khas berduri jika dilihat di bawah mikroskop. Buahnya berbentuk kapsul.
Manfaat Kembang Sepatu bagi Kesehatan
Tumbuhan kembang sepatu umumnya dibudidayakan sebagai tanaman hias. Namun beberapa penelitian telah dilakukan untuk mempelajari kandungan yang terdapat pada tumbuhannya.
Daun kembang sepatu dikatakan bisa dimakan secara mentah atau dimasak dan terkadang dimakan sebagai sayuran seperti bayam. Daunnya diketahui kaya akan kandungan nilai nutrisi. Sedangkan batangnya digunakan sebagai bahan serat dan ektrak dari bunganya digunakan sebagai pewarna makanan, penghitam sepatu dan sebagai maskara hitam (Vélez-Gavilán, 2022).
Bunganya yang dapat dimakan digunakan dalam teh dan sebagai penyedap serta hiasan yang menarik. Para peneliti sedang mempelajari ekstrak kembang sepatu dan spesies kembang sepatu lainnya untuk potensi efek antikanker dan sebagai pengobatan potensial untuk penyakit diabetes (Sottosanti, 2023).
Di sisi lain pengobatan tradisional India sebagaimana dalam Ayurveda, Siddha dan Unani serta pengobatan tradisional China telah menggunakan tanaman kembang sepatu untuk membantu mengobati penyakit kambuh pasca melahirkan, bisul, koreng, peradangan, pembengkakan akibat kanker, gondonga, penyakit kelamin, demam, batuk, pilek, meredakan kejang dan nyeri haid yang berlebihan. Bunganya digunakan sebagai afrodisiak, anti spermatogenik, anti kesuburan, embriotoksik, aborsi, emmenagogue dan pendingin. Ekstrak akarnya digunakan untuk mengobati sakit mata (Vélez-Gavilán, 2022).
Varietas
Kembang Sepatu 'Naga Merah'
Kembang Sepatu 'Persik'