first published at:
updated at:
    Flora
    Jawa Barat
    Endemik

Identitas Penamaan

Pulasari secara ilmiah dalam bahasa Latin dinamakan sebagai Alyxia reinwardtii Blume. Di Indonesia selain dikenal dengan nama pulasari tanaman ini juga populer dengan nama pulosari, pulawaras atau palasan. 

Nama genusnya Alyxia berasal dari bahasa Yunani ‘halusis’ yang berarti rantai, mengacu pada pembuatan leis di Pasifik. Leis adalah rangkaian daun dan kulit kayu yang diolah setelah dikupas dari kayunya (Alyxia Reinwardtii - Useful Tropical Plants, 2023). 

Taksonomi

Kingdom

Plantae

Phylum

Anthophyta

Class

Dicotyledoneae

Order

Gentianales

Family

Apocynaceae

Genus

Alyxia

Species

Alyxia reinwardtii

Asal

Tanaman pulasari merupakan tanaman endemik yang memiliki asal penyebaran yang dimulai dari S. Yunnan di China, Palawan di Filipina dan Pulau Jawa, Bali serta Sumatera di Indonesia (Alyxia Reinwardtii Blume | Plants of the World Online | Kew Science, 2014).

pulasari - Alyxia reinwardtii - 2.jpg

Deskripsi Bentuk dan Habitat

 Pulasari atau Alyxia reinwardtii merupakan tumbuhan semak yang tumbuh menanjak dengan batang berbentuk bulat dapat tumbuh hingga ketinggian 3 meter dan memiliki cabang - cabang yang berukuran kecil. Batangnya memiliki aroma yang khas yang banyak dijual dan dimanfaatkan sebagai bahan obat - obatan herbal.

Daun - daunnya tumbuh berhadapan atau melingkar sebanyak 3 sampai 5 helai dengan perbungaan yang muncul di ketiak atau terminal daunnya. Sedangkan buahnya ketika matang berwarna hitam dengan biji yang berwarna cokelat.

Tanaman ini umumnya tumbuh di dalam hutan daratan rendah hingga pegunungan. Namun pula dapat ditemukan di berbagai habitat lain seperti dataran rendah primer atau sekunder hingga hutan pegunungan atau rawa gambut, semak belukar dan pegunungan terbuka. Pada tanah granit, berpasir, lembung atau ultrabasa dari permukaan laut hingga ketinggian 3.050 meter (Alyxia Reinwardtii - Useful Tropical Plants, 2023).

Kandungan dan Manfaat Pulasari bagi Kesehatan serta Kegunaan Lainnya

Tanaman pulasari memiliki beberapa kandungan senyawa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam berbagai pengobatan tradisional. Masyarakat di Indonesia telah banyak memanfaatkan tanaman ini terutama bagian batangnya untuk penyembuhan macam - macam penyakit. Kulit batangnya merupakan salah satu bagian tumbuhan yang banyak ditemui pada toko - toko herbal dan bahan jamu. 

Menurut Alvina et al. (2023) beberapa kandungan senyawa yang terdapat pada tanaman pulasari diantaranya yaitu minyak atsiri, tanin, zat pahit, alkaloid, flavonoid, saponin, polifenol dan asam organik. Sedangkan secara tradisional tanaman ini banyak digunakan untuk mengobati perut kembung, demam, radang lambung, obat kejang perut, meredakan batuk, sariawan serta untuk membantu menambah nafsu makan, memperlancar haid, mengurangi keputihan, menjaga daya tahan tubuh, kelebihan asam lambung dan disentri. 

Hasil penelitian lain juga menyebutkan bahwa tanaman pulasari mengandung senyawa yang dapat menghasilkan ekstrak etanol yang bermanfaat sebagai antibakteri untuk melawan E. coli dan S. aureus. Namun begitu belum ada laporan mengenai efek samping dari penggunaan tanaman ini sebagai bahan obat. Oleh karena itu penggunaannya tidak anjurkan untuk anak - anak dan ibu menyusui (Doktor Ilmu Pertanian, 2022). 

Tidak hanya digunakan sebagai bahan obat herbal dalam berbagai pengobatan tradisional, kulit kayunya juga digunakan seperti kayu manis sebagai bumbu dan penyedap dalam pembuatan rum sedangkan kulit kayunya yang dikeringkan dijadikan sebagai bubuk halus yang digunakan sebagai bahan pembuatan dupa di Jawa. Kumpulan ranting keringnya yang digunakan sebagai pengharum dikatakan dapat bertahan hingga dua tahun lamanya. Industri anggur juga terkadang menggunakan tanaman spesies dari genus Alyxia untuk membumbui produk dengan zat kumarin yang ditemukan pada kulit kayunya (Alyxia Reinwardtii - Useful Tropical Plants, 2023). 


Cetak catatan ini

Bagikan catatan ini

Ikuti Studiofru | Green Project melalui media sosial untuk mendapatkan informasi singkat mengenai flora dan fauna

Catatan Terbaru