first published at:
updated at:
    Rumput Israel
    Flora
    Setu Patok
    Asystasia gangetica
    Manfaat dan Khasiat Rumput Israel

Identitas Penamaan

Rumput Israel secara ilmiah dalam bahasa Latin dinamakan sebagai Asystasia gangetica. Secara internasional, tumbuhan ini populer dengan nama Chinese violet. Di Malaysia, tumbuhan ini dikenal dengan nama rumput nyonya, di Thailand dengan nama baya sedangkan di China dengan nama kuan ye shi wan cuo.

Nama genusnya, Asystasia yang berarti ketidakkonsistenan merujuk pada bunga simetri radial pada genus yang tidak biasa dalam keluarga Acanthaceae. Nama spesifiknya “gangetica” diambil dari nama Sungai Gangga di India di mana spesies ini pertama kali diamati (NParks | Asystasia Gangetica, 2023).

Taksonomi

Kingdom

Plantae

Phylum

Tracheophyta

Class

Magnoliopsida

Order

Lamiales

Family

Acanthaceae

Genus

Asystasia

Species

Asystasia gangetica

Sub-species

  • A. gangetica subsp. Gangetica
  • A. gangetica subsp. micrantha

Asal

Spesies Asystasia gangetica atau yang lebih dikenal dengan nama rumput Israel diyakini berasal dari wilayah tropis Malaysia, India dan Afrika. Tumbuhan ini kemudian disebarkan ke wilayah tropis di kawasan Amerika Selatan, Utara dan Tengah serta Hawaii dan Australia sebagai tanaman hias. 

Secara lebih lanjut, spesies Asystasia gangetica diketahui terdiri atas dua sub spesies yaitu A. gangetica subsp. Gangetica yang kemungkinan besar secara terbatas berasal dari Asia dan A. gangetica subsp. Micrantha yang secara terbatas berasal dari Afrika (Rojas-Sandoval & Acevedo-Rodríguez, 2022).

rumput israel - Asystasia gangetica - 4.jpg

Deskripsi Bentuk, Habitat dan Sifat Invasif

Rumput Israel merupakan tumbuhan tegak abadi yang tumbuh memanjat dengan panjang yang dapat mencapai hingga 1 sampai 3 meter. Tumbuhan ini memiliki batang berbentuk segi empat yang berwarna hijau.

Daun - daunnya tumbuh secara bersebrangan. Adapun bunganya biseksual, zygomorfik dan berduri yang tersusun pada cabang ketiaknya. Bunganya memiliki kelopak yang berwarna hijau dengan panjang kira - kira 5 sampai 7 mm serta mahkota yang berbentuk corong asismetris berwarna kuning muda atau ungu pucat dengan panjang kira - kira 2,3 sampai 5 cm. 

Rumput Israel umumnya dapat ditemui di pinggir jalan, area terganggu, area budidaya serta tepi sungai dan kawasan semi tergenang air. Spesies ini tersebar melalui biji dan rimpangnya. 

Meskipun pada mulanya diperkenalkan sebagai tanaman hias, kini di beberapa negara rumput Israel telah dinyatakan sebagai gulma beresiko tinggi. Beberapa negara yang telah memasukan spesies Asystasia gangetica atau rumput Israel ke dalam kategori gulma beresiko diantaranya yaitu; Hawai, Polynesia Perancis, negara bagian Florida di Amerika Serikat dan Australia. Semenjak tahun 1998, rumput Israel telah masuk dalam Daftar Peringatan Lingkungan Nasional dan harus dilaporkan bila ditemukan (Rojas-Sandoval & Acevedo-Rodríguez, 2022).  

 

Kegunaan Lain dan Manfaat Rumput Israel bagi Kesehatan

Walaupun telah dinyatakan sebagai gulma invasif namun hingga kini rumput Israel masih banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias untuk area taman di berbagai negara. Di sisi lain, tumbuhan ini pula diyakini memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh dengan pemanfaatan dilakukan secara tradisional. Beberapa penelitian ilmiah juga telah menegaskan manfaat rumput Israel sebagai bahan obat dalam pengobatan tradisional. 

Di beberapa negara seperti Afrika Selatan, India, Kamerun, Nigeria dan Kenya tumbuhan rumput Israel diyakini dapat membantu mengobati hipertensi, rematik, asma diabetes melitus dan sebagai obat cacing (Mugabo & Raji, 2013). Secara umum di kawasan Afrika (Afrika Selatan, Nigeria, Kenya dan Tanzania), daun dari tumbuhan rumput Israel dikonsumsi sebagai sayuran (Rojas-Sandoval & Acevedo-Rodríguez, 2022). 

Penelitian lain yang dilakukan oleh Khalil (2016) telah berhasil menemukan bahwa kandungan nutrisi dan mineral kasar yang terdapat pada spesies Asystasia gangetica menunjukkan bahwa spesies ini merupakan sumber protein dan mineral yang baik, khususnya Ca, P, Cu, Mn dan Zn. Kesimpulannya adalah bahwa spesies ini dapat digunakan sebagai bahan komplementer yang baik melalui sumber protein dan mineralnya bagi hewan kambing.


Cetak catatan ini

Bagikan catatan ini

Ikuti Studiofru | Green Project melalui media sosial untuk mendapatkan informasi singkat mengenai flora dan fauna

Catatan Terbaru