first published at:
updated at:
    Jawa Barat
    Flora

Identitas Penamaan

Tanaman bunga bakung merah atay Amaryllis Mutiara Merah (‘Red Pearl’ Amaryllis) secara ilmiah dinamakan sebagai Amaryllis. Tanaman ini merupakan salah satu varietas dari genus Amaryllis yang terbagi atas dua spesies yaitu lAmaryllis vittata dan Amaryllis belladonna. 

Nama genusnya Amaryllis berasal dari sebuah kata dalam bahasa Yunani yaitu ‘amarysso’ yang berarti berkilau yang juga merupakan nama seorang penggembala dalam pastoral Eclogues karya Virgil (Growing and Caring for Amaryllis, 2020). Di Indonesia tanaman Amaryllis merah lebih populer dengan nama bunga bakung merah. Kemungkinan hal ini terjadi karena daun Amaryllis memiliki bentuk yang sangat mirip dengan bunga bakung atau Hymenocallis littoralis, walaupun bunganya tampak sangat berbeda.

Kontroversial nama Genus dan Taksonomi

Pada mulanya genus Amaryllis terdiri atas sembilan spesies terutama ketika Carl Linnaeus menciptakan nama spesies Amaryllis beladonna sebagai jenis dari genus Amaryllis. Pada masa tersebut tanaman yang berasal dari Afrika Selatan dan Amerika Selatan termasuk ke dalam genus yang sama. Hal ini menciptakan pertanyaan apakah jenis yang dimaksud oleh Carl Linnaeus adalah yang berasal dari Afrika Selatan atau Amerika Selatan. Karena jika yang dimaksud oleh Carl Linnaeus adalah yang berasal dari Amerika Selatan maka nama genus yang semestinya adalah Hippeastrum. 

Adapun genus Hippeastrum ditemukan pada tahun 1828 oleh seorang ahli botani Jerman di Chili. Hibridasi dari genus ini terjadi selama bertahun - tahun hingga menghasilkan lebih dari 300 kultivar (Amaryllis: A Gift That Keeps on Giving, 2023). 

Ketika kongres 14th International Botanical Congress yang diselenggarakan pada tahun 1987 diputuskan bahwa Amaryllis L. adalah nama yang diterima untuk genus dari spesies Amaryllis beladonna yang berasal dari Afrika Selatan. Hingga kini genus Amaryllis terbagi dari dua jenis spesies yaitu Amaryllis vittata dan Amaryllis belladonna. Sedangkan tujuh spesies lainnya masuk dalam genus yang berbeda. 

Taksonomi

Kingdom

Plantae

Phylum

Tracheophyta

Class

Magnoliopsida

Order

Asparagales

Family

Amaryllidaceae

Genus

Amaryllis

Species’

- Amaryllis vittata

- Amaryllis belladonna

Asal

Sesuai dengan penamaan genus yang disetujui melalui kongres 14th International Botanical Congress yang diselenggarakan pada tahun 1987 maka asal dari genus Amaryllis yaitu dari wilayah Afrika Selatan. 

Spesies ini dibawa ke benua Eropa pada tahun 1700-an. Namun diyakini bahwa tanaman Amaryllis yang biasa dibeli dan ditanam sebagai tanaman hias adalah hibrida dari genus Hippeastrum yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan (Growing and Caring for Amaryllis, 2020). Pembudidayaannya dimulai di Inggris pada tahun 1799 semetara hibrida barunya dibudidayakan di AS pada pertengahan abad ke-19 (Amaryllis, Hippeastrum, 2023).

Deskripsi Bentuk dan Pertumbuhan

Keunikan dari tanaman Amaryllis tampak dari bentuk bunganya yang seperti trompet dengan variasi warna cantik yang kadang terdiri dari dua warna seperti merah dan putih, pink, hijau dan merah terang.   

Masing - masing dari umbi bunga Amaryllis dapat tumbuh dengan ukuran diameter yang dapat mencapai hingga 5 - 10 cm dan panjang hingga 5 - 25 cm. Tangkai bunganya tegak dan berongga yang seringkali tumbuh sebelum daunnya dihasilkan. Umbi yang berukuran besar dapat menghasilkan lebih dari satu tangkai bunga yang tumbuh baik secara bersamaan maupun berurutan.

Daun - daunnya yang berwarna hijau dengan bentuk yang menyerupai perisai panjang yang sempit dapat tumbuh dengan panjang hingga 30 - 50 cm dan lebar 2 - 3 cm. Sedangkan batangnya dapat tumbuh hingga 45 - 63 cm.

Pada awal penanamannya umbi harus dalam keadaan kokoh dan kering tanpa adanya tanda - tanda jamur, pembusukan, atau kerusakan lainnya. Tanaman ini membutuhkan drainase yang baik untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya pembusukan pada umbi dan akar karena kelembapan yang berlebihan. 

Kegunaan dan Manfaat Amaryllis bagi Kesehatan

Spesies - spesies dari keluarga Amaryllidacaea terutama bagian daun dan bunganya dikatakan mengandung alkaloid yang diketahui memiliki sifat antitumoral, antivirus dan antiparasit. Namun, daun dari genus Amaryllis tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh hewan karena dapat menyebabkan hewan mengalami gangguan pencernaan ringan dan mengkonsumsi umbinya dapat menimbulkan konsekuensi yang lebih parah  (Amaryllis: A Gift That Keeps on Giving, 2023).

Di Eropa, galanthamine, kandungan alkaloid yang terdapat pada beberapa spesies dari keluarga Amaryllidacaea telah digunakan sebagai bahan pengobatan untuk penyakit Alzheimer. Penggunaannya sebagai obat mulanya dilakukan oleh masyarakat lokal yang tinggal di kaki gunung Ural yang ditemukan oleh seorang famakologis Rusia pada tahun 1950-an hingga akhirnya dikembangkan secara komersil pada tahun 1990-an dibawah merk Reminyl dan Nivalin. Kini galanthamine telah disetujui untuk digunakan di Amerika Serikat, banyak negara di Eropa dan Asia. Namun obat ini dikatakan hanya menunda timbulnya gelaja yang lebih parah dan tidak menawarkan pengobatan kuratif (Ignacio et al., 2024). 


Cetak catatan ini

Bagikan catatan ini

Ikuti Studiofru | Green Project melalui media sosial untuk mendapatkan informasi singkat mengenai flora dan fauna

Catatan Terbaru