first published at:
updated at:
    Inflamasi
    Kenikir
    Bunga Kertas
    Jahe
    Kumis Kucing

Inflamasi adalah respons alami tubuh terhadap cedera, infeksi, atau iritasi. Inflamasi merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang dirancang untuk melindungi tubuh dan membantu proses penyembuhan. Inflamasi biasanya melibatkan perubahan pada aliran darah, pelepasan zat kimia oleh sel-sel tubuh, dan reaksi dari berbagai jenis sel imun.

Inflamasi sendiri terbagi atas dua jenis yaitu inflamasi akut yang merupakan reaksi cepat yang biasanya terjadi dalam waktu singkat setelah terjadinya cedera atau infeksi. Beberapa gejala dari inflamasi akut diantaranya yaitu kemerahan dan pembengkakan pada kulit, rasa panas, nyeri dan terkadang adanya gangguan fungsi pada area yang terkena. 

Kedua, yaitu inflamasi inflamasi kronis. Inflamasi jenis ini terjadi ketika inflamasi berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Penyebab dari terjadinya inflamasi kronis dapat dikatakan melalui berbagai faktor termasuk infeksi yang tidak kunjung sembuh, penyakit autoimun, atau paparan zat berbahaya. Inflamasi kronis dapat merusak jaringan tubuh dan berkontribusi pada berbagai penyakit, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung dan arthritis. 

Karena inflamasi adalah bagian penting dari proses penyembuhan tubuh pengendaliannya yang baik terhadap berbagai gejala yang terjadi perlu dilakukan. Jika inflamasi kronis tidak ditindaklanjuti dengan segera, maka dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius. 

Menangani inflamasi dapat dilakukan melalui beberapa metode dan langkah bergantung pada penyebab dan jenis inflamasinya. Berikut adalah beberapa pendekatan umum untuk mengatasi inflamasi:

1. Mengidentifikasi dan Mengatasi Penyebab Dasar

Jika inflamasi disebabkan oleh infeksi, antibiotik atau antivirus yang sesuai dengan resep dokter mungkin diperlukan. Jika inflamasi disebabkan oleh cedera atau trauma maka istirahat yang cukup dengan pengaplikasian es dan kompresi pada area yang terluka dapat membantu meredakan inflamasi.

2. Pengobatan Medis

Untuk inflamasi ringan obat seperti ibuprofen (Advil, Motrin) atau naproxen (Aleve) dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri Sedangkan untuk inflamasi yang lebih parah atau kronis, kortikosteroid seperti prednisone yang sesuai dengan resep dokter mungkin diperlukan untuk mengurangi peradangan.

3. Terapi Fisik

Dalam kasus inflamasi yang mempengaruhi sendi atau otot, fisioterapi dapat membantu memperbaiki fungsi dan mengurangi nyeri.

4. Gaya Hidup Sehat

Aktivitas fisik teratur melalui olahraga dapat membantu mengurangi inflamasi dengan memperbaiki sirkulasi darah dan mengatur respon imun. Tidur yang cukup dan berkualitas juga dapat mendukung proses penyembuhan dan mengurangi inflamasi.

5. Modifikasi Diet

Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan ikan berlemak seperti salmon. Hindari makanan yang dapat memicu inflamasi, seperti gula berlebih, makanan olahan, dan lemak trans. Serta sebisa mungkin untuk mengurangi asupan alkohol dan kafein karena dapat memperburuk kondisi inflamasi. Suplemen omega-3, seperti minyak ikan pula diyakini memiliki efek anti-inflamasi.

Beberapa tanaman juga diketahui memiliki efek yang dapat membantu proses penyembuhan inflamasi. Tanaman - tanaman tersebut diantaranya yaitu:

  • Kunyit dan Jahe

Kedua bahan ini memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat dikonsumsi sebagai suplemen atau dalam bentuk makanan.

kumis-kucing_3.jpg
  • Kumis Kucing

Sebuah penelitian telah berhasil membuktikan bahwa sifat anti-rematik tanaman kumis kucing dapat bermanfaat untuk pencegahan dan pengelolaan rheumatoid arthritis dan gangguan inflamasi kronis lainnya. Kumis kucing dapat dikonsumsi sebagai obat herbal dengan cara direbus dengan air.

bougainvillea - 1.jpg
  • Bunga Kertas

Daun Bougainvillea glabra dilaporkan memiliki aktivitas anti inflamasi, aktivitas anti hiperglikemik, aktivitas insektisida, aktivitas anti hiperglikemik anti maag, aktivitas antimikroba dan anti diare serta protein antivirus.

kencana ungu - Ruellia simplex - 1.jpg
  • Kencana Ungu

Kencana ungu diketahui memiliki beberapa kandungan senyawa berupa metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, tanin, glikosida dan triterpen. Spesies ini juga dilaporkan memiliki antivitas antinosiseptif, antiinflamasi dan antidiabetes.

kenikir - cosmos - 4.jpg
  • Kenikir

Penelitian - penelitian yang dilakukan pada tanaman ini juga melaporkan bahwa kenikir merupakan sumber yang akan akan senyawa bioaktif seperti asam askorbat, quercetin dan asam klorogenat sehingga ia memiliki kapasitas anti-oksidan yang tinggi. Tidak hanya dapat dijadikan sumber anti-oksidan, tanaman ini juga dinilai terbukti memiliki berbagai sifat aktivitas seperti anti-diabetes, anti-hipertensi, respon anti-inflamasi, anti-mikroba serta memiliki efek pelindung tulang.


Cetak catatan ini

Bagikan catatan ini

Ikuti Studiofru | Green Project melalui media sosial untuk mendapatkan informasi singkat mengenai flora dan fauna

Catatan Terbaru