Bunga Kancing (Gomphrena celosioides Mart.)

Identitas Penamaan
Bunga kancing secara ilmiah dalam bahasa Latin dikenal dengan nama Gomphrena celosioides Mart. Secara international dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama bachelor's button, prostrate globe-amaranth, arrasa con todo, soft khaki weed, atau white eye.
Taksonomi
Kingdom | Plantae |
---|---|
Phylum | Tracheophyta |
Class | Magnoliopsida |
Order | Caryophyllales |
Family | Amaranthaceae |
Genus | Gomphrena |
Species | Gomphrena celosioides |
Variasi dan Sinonim
Gomphrena celosioides Mart terdiri atas dua spesies yaitu Gomphrena celosioides var. Hygrophila (Mart.) Pedersen, comb . nov. dan Gomphrena celosioides var. fallax (Seub.) Pedersen, comb . nov. Gomphrena mariae dari variasi Gomphrena celosioides Hygrophilia disinonimkan oleh Stuchlik (1912) dengan G. serrata L. dibawah nama G. decumbens Jacq (Pedersen, 1997).
Asal dan Sejarah Penemuan
Tumbuhan ini berasal dari wilayah benua Amerika termasuk Amerika, Argentina, Bolivia, Brazil, Paraguay dan Uruguay. Kemudian tanaman ini banyak dinaturalisasikan di benua Asia termasuk Bhutan, Indonesia, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Papua Nugini, Taiwan, Thailand serta benua Afrika termasuk Botswana, Ghana, Lesotho, Namibia, RSA, Swaziland dan Zimbabwe serta Australia (Gomphrena Celosioides, n.d.).
Di Wilayah Himalaya India, bunga kancing dilaporkan masuk secara tidak sengaja, meskipun jalurnya tidak dapat dipastikan. Di Meksiko bunga kancing telah dilaporkan sebagai gulma di lahan budidaya, terutama tanaman jagung (Ventosa-Febles, 2022).
Sedangkan di Indonesia tanaman ini dapat ditemukan di pinggir sawah. Selain itu dapat ditemukan pula di lereng gunung merapi sebagai bagian dari tumbuhan vegetasi lantai.
Deskripsi Bentuk dan Pertumbuhan
Bunga kancing merupakan tumbuhan herba atau rumput - rumputan dengan ketinggian yang dapat mencapai 50 cm. Akarnya berserat dengan batang dalam posisi tiarap, bersujud atau terbaring. Daunnya sessile atau petiolate dengan tangkai daun berukuran panjang hingga 0,6 cm.
Kepala perbungaanya berwarna putih dengan semburat merah jambu atau merah berbentuk bulat hingga silindris pendek dengan diameter 9 hingga 13 mm. Sedangkan bunganya berbentuk tabung padat lanate yang lonjong dan puncak yang menipis dengan ukuran 4 sampai 5 mm.
Tumbuhan ini dapat tumbuh di tanah berpasir, tanah lempung hitam dengan hamparan batu kapur, tanah kapur berpasir yang mengeras, di bukit pasir pantai, dan di tanah asin.
Manfaat Bunga Kancing bagi Kesehatan
Sebuah laporan menyebutkan bahwa dalam pengobatan tradisional di India bunga kancing banyak dikonsumsi terutama untuk menbantu mengobati penyakit asma, diare, ambein dan alergi. Dikatakan pula bahwa kandungan senyawa oleuropein pada bunga kancing yang diisolasi memiliki potensi sebagai antikanker. Ekstrak dari tumbuhan G. serrata terbukti memiliki aktivitas antimikroba, antiinflamasi, analgesik dan antioksidan.
Secara umum spesies - spesies dari genus Gomphrena banyak digunakan untuk mengobati penyakit kuning, membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi dan masalah kencing di Amerika Latin dan Karibia. Sedangkan ekstrak daun dari spesies G. serrata banyak digunakan secara tradisional sebagai koagulator darah alami dengan ekstrak dari seluruh tanamannya digunakan untuk mengatasi gangguan kardiovaskular dan diabetes (Vani et al., 2019).
Di Nigeria, tanaman ini digunakan untuk mengobati infeksi kulit dan cacing, serta menginduksi aborsi (NParks | Gomphrena Celosioides, 2021). Di Brazil tumbuhan ini digunakan untuk mengatasi reumatik (Benitez et al., 2020).
Walaupun begitu, tumbuhan ini tidak dianjurkan untuk dimakan oleh binatang. Bunga kancing dapat mempengaruhi sistem saraf kuda, menyebabkan kurangnya koordinasi, menyeret kuku dan jatuh. Namun jika tanaman tersebut dihilangkan dari makanannya, kuda tersebut akan cepat pulih (Ventosa-Febles, 2022).
Lokasi
Daftar Pustaka
ACIR Community. (2023). Usda.gov. https://acir.aphis.usda.gov/s/cird-taxon/a0ut0000000rBiyAAE/gomphrena-celosioides
Benitez, F., Alencar, J., Rafael Souza Maris, Saulo Euclides Silva-Filho, Maicon Matos Leitão, de, F., Araque, I., Marcos José Salvador, Arielle Cristina Arena, & Leite, A. (2020). Antiarthritic and Antihyperalgesic Properties of Ethanolic Extract fromGomphrena celosioidesMart. (Amaranthaceae) Aerial Parts. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2020, 1--11. https://doi.org/10.1155/2020/4170589
Gomphrena celosioides. (n.d.). https://wssa.net/wp-content/uploads/Gomphrena-celosioides.pdf
NParks | Gomphrena celosioides. (2021). Nparks.gov.sg. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/6/6/6613
Pedersen, T. M. (1997). Studies in South American amaranthaceae. IV. Adansonia, 19(2), 217--251. https://sciencepress.mnhn.fr/en/periodiques/adansonia/19/2/studies-south-american-amaranthaceae-iv
Vani, M., Rahaman, S., & Prameela, A. (2019). Hepatoprotective studies of floral extracts of Gomphrena serrata L. and piperic acid on CCl 4 induced hepatotoxicity. Indian Journal of Natural Products and Resources, 10(4). https://core.ac.uk/download/pdf/298011789.pdf
Ventosa-Febles. (2022). Gomphrena serrata (arrasa con todo). CABI Compendium. https://doi.org/10.1079/cabicompendium.120122