Studiofru | Green Project
Studiofru | Green Project

Catatan.

Gletang (Tridax procumbens L.)

Flora
Setu Patok
Cover Image for Gletang (Tridax procumbens L.)

Identitas Penamaan

Tanaman gletang secara ilmiah dalam bahasa Latin dinamakan sebagai Tridax procumbens L. Secara internasional dalam bahasa Inggris tanaman ini dikenal dengan nama coat buttons.

Di Indonesia gletang memiliki banyak nama lain. Di antaranya yaitu cemondelan, glentangan, gletang, gobesan, katumpang, londotan atau orang aring. Di negara - negara berbahasa Spanyol tanaman ini dikenal sebagai mata gusano. Di Australia gletang dikenal dengan nama tridax daisy, dreibiss atau niederliegender di Jerman, kotobukigiku di Jepang dan bisalyakarmi atau mukkuthipoo di India.

Nama genusnya Tridax mengacu pada tiga lobus dari sinar bunganya sedangkan procumbens mengacu pada kecenderungan dari posisi batangnya yang seperti dalam keadaan bersujud (Tridax Procumbens (Coat Buttons) | CABI Compendium, n.d.).

Taksonomi

KingdomPlantae
PhylumTracheophyta
ClassMagnoliopsida
OrderAsterales
FamilyAsteraceae
GenusTridax
SpeciesTridax procumbens

gletang

gletang

Asal

Tanaman gletang berasal dari wilayah Amerika Tengah dan Meksiko. Kemudian tanaman ini diperkenalkan di Nigeria sebagai tanaman hiasan pada tahun 1900-an dan dari sanalah ia lalu menyebar ke banyak negara - negara tropis dan sub tropis di dunia (Tridax Procumbens (Coat Buttons) | CABI Compendium, n.d.).

Deskripsi Bentuk, Pertumbuhan dan Habitat

Tridax procumbens atau gletang merupakan tanaman semak abadi yang melalui batang merambatnya dapat tumbuh hingga 20 sampai 75 cm. Daun tanaman gletang berbentuk lonjong dan menyirip dengan pangkal runcing dan puncak lancap serta tepi yang berigi kasar. Daun - daunnya tumbuh secara bersebrangan pada batangnya dengan panjang sekitar 2,5 sampai 5 cm.

Bunga pada tanaman gletang memiliki sinar putih dan cakram berwarna kuning pada bagian tengahnya yang tumbuh padat dan tegak. Bunga - bunganya memiliki ukuran lebar sekitar 1 sampai 1,5 cm yang tumbuh dari tangkalnya yang memiliki panjang sekitar 10 sampai 30 cm. Buahnya berwarna cokelat tua sampai hitam dengan bentuk lonjong yang berukuran 2 mm. Masing - masing dari buahnya memiliki bulu pappus yang panjangnya bervariasi antara 3 sampai 6 mm.

Tridax procumbens atau gletang terdaftar sebagai Gulma Beracun Federal di Amerika Serikat. Ia lebih menyukai tanah bertekstur kasar di lokasi yang lebih tropis. Gletang umumnya menyerang tepi jalan, tanaman, lahan terlantar, dan lahan kosong (Coat Buttons, Tridax Procumbens Asterales: Asteraceae, 2018).

gletang

Manfaat Gletang bagi Kesehatan

Menurut sebuah laporan ilmiah berdasarkan penelitian yang ditulis oleh Yusuf Andriana et al. (2019) dikatakan bahwa Tridax procumbens atau gletang merupakan tanaman obat yang telah digunakan sebagai minuman untuk mengobati penyakit radang selaput lendir hidung, diare, disentri dan penyakit liver. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa tanaman gletang menunjukan efek penghambatan yang kuat pada XO, antioksidan, dan pertumbuhan empat strain bakteri E. coli, P. mirabilis, S. aureus, dan B. subtilis. Sehingga dapat dikatakan bahwa tanaman gletang merupakan sumber yang menjanjikan untuk mengembangkan minuman dan makanan untuk mengobati hiperurisemia, stres oksidatif, dan infeksi bakteri.

Secara tradisional di India melalui daunnya yang direbus tanaman gletang dimanfaatkan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit kencing manis, diare, penyakit kuning, peradangan dan penyembuhan luka serta digunakan sebagai obat nyamuk, untuk membantu memeriksa pendarahan dan mengatasi rambut rontok (Beck et al., 2018).

Gletang juga diyakini dapat membantu proses penyembuhan luka dan pendarahan hebat. Tidak hanya sampai disitu gletang juga digunakan sebagai pakan hijau untuk unggas di Nigeria (Tridax Procumbens (Coat Buttons) | CABI Compendium, n.d.).

Lokasi

Daftar Pustaka

ACIR Community. (2023). Usda.gov. https://acir.aphis.usda.gov/s/cird-taxon/a0ut0000000rEYZAA2/tridax-procumbens

Beck, S. R., Mathison, H., Todorov, T., Esli-Armando Calderon-Juarez, & Kopp, O. R. (2018). A Review of Medicinal Uses and Pharmacological Activities of Tridax Procumbens (L.). Journal of Plant Studies7(1), 19--19. https://doi.org/10.5539/jps.v7n1p19

coat buttons, Tridax procumbens Asterales: Asteraceae. (2018). Invasive.org. https://www.invasive.org/browse/subinfo.cfm?sub=4554

Tridax procumbens (coat buttons) | CABI Compendium. (n.d.). CABI Compendium. https://www.cabidigitallibrary.org/doi/10.1079/cabicompendium.55072

Yusuf Andriana, Tran Dang Xuan, Trần Ngọc Quý, Trương Ngọc Minh, Truong Mai Van, & Tran Duc Viet. (2019). Antihyperuricemia, Antioxidant, and Antibacterial Activities of Tridax procumbens L. Foods8(1), 21--21. https://doi.org/10.3390/foods8010021‌‌‌‌


Cetak catatan ini

Bagikan

Kolom komentar

Cari Flora/Fauna/Artikel Lainnya

Filter Berdasarkan Kategori

Filter Berdasarkan Lokasi

Catatan Lainnya

Cover Image for Kemiri (Aleurites moluccanus)

Kemiri (Aleurites moluccanus)

Flora
Setu Patok

Di Indonesia dan Malaysia kemiri banyak digunakan sebagai bahan rempah untuk bumbu masakan serta banyak pula ditemukan sebagai bahan pada berbagai produk kosmetik dan rambut.

Studiofru
Studiofru
Cover Image for Pisang (Musa)

Pisang (Musa)

Flora
Setu Patok

Pisang diyakini berasal dari wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia bagian Timur seperti Papua, hutan - hutan di Malaysia atau Filipina.

Studiofru
Studiofru
Cover Image for Putri Malu (Mimosa pudica)

Putri Malu (Mimosa pudica)

Flora
Setu Patok

Telah berabad-abad digunakan sebagai tumbuhan herbal terutama untuk pengobatan gangguan urogenital, wasir, disentri dan sinus serta dapat pula digunakan untuk mengatasi luka luar.

Studiofru
Studiofru
Cover Image for Songgo Langit (Ipomoea quamoclit)

Songgo Langit (Ipomoea quamoclit)

Flora
Setu Patok

Songgo langit dikatakan mengandung beberapa unsur senyawa kimia yaitu alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, karbohidrat, terpenoid, dan tanin.

Studiofru
Studiofru
Cover Image for Markisa (Passiflora edulis)

Markisa (Passiflora edulis)

Flora
Setu Patok

Nama genusnya ini merujuk pada bunganya yang melambangkan penyaliban Kristus.

Studiofru
Studiofru
Cover Image for Padi (Oryza sativa)

Padi (Oryza sativa)

Flora
Setu Patok

Beberapa peneliti meyakini bahwa padi pertama kali dibudidayakan di daerah Cina ribuan tahun yang lalu dengan genetika transisi dari tumbuhan padi liar (O. rufipogon dan O. nivaara) ke padi hasil budidaya (O. sativa).

Studiofru
Studiofru


© 2022 - 2025 © Studiofru. All rights reserved.