Studiofru | Green Project
Studiofru | Green Project

Catatan.

Sangketan (Heliotropium indicum L.)

Flora
Cover Image for Sangketan (Heliotropium indicum L.)

Identitas Penamaan

Sangketan secara ilmiah dalam bahasa Latin dikenal dengan nama Heliotropium indicum L.. Di Indonesia tanaman ini disebut juga sebagai sangket, buntut tikus, tlahe gajah atau gajahan, uler - uleran, bandotan lombok, djingir ajam atau tusuk konde di wilayah Jawa Tengah. Secara internasional tumbuhan ini dikenal dengan nama Indian turnsole, devil weed atau scorpion weed.

Sejarah Penamaan

Nama generiknya berasal dari bahasa Yunani helios yang berarti matahari dan merupakan kiasan untuk berputar. Merujuk pada daun dan bunganya yang menghadap ke matahari. Walaupun posisi tersebut bukanlah kebiasaan dari spesies ini. Nama spesiesnya, indicum berhubungan dengan India di mana ia dianggap sebagai spesies tumbuhan asli di sana. Namun, Waterhouse (1993) menganggap H. indicum berasal dari Amerika tropis. Kerabat terdekatnya adalah H. elongatum, spesies Amerika Selatan bagian tenggara (CABI Compendium, 2021).

Taksonomi

KingdomPlantae
PhylumTracheophyta
ClassMagnoliopsida
OrderBoraginales
FamilyBoraginaceae
GenusHeliotropium
SpeciesHeliotropium indicum

sangketan

Asal, Penyebaran dan Habitat di Indonesia

Banyak orang yang menyangkan bahwa tanaman ini berasal dari wilayah Asia terutama India terlebih melalui penamaannya. Namun ahli lain menyatakan bahwa tanaman ini sebenarnya berasal dari wilayah tropis Amerika.

Sangketan telah banyak menyebar di wilayah Asia termasuk Indonesia dan Singapura serta telah diperkenalkan ke wilayah Australia belum lama ini. Tanaman ini telah dinyatakan sebagai gulma di wilayah Afrika, Asia Selatan, Amerika Tengah dan Selatan termasuk Karibia dan bagian tropis Amerika Utara.

 Di Indonesia sangketan merupakan tanaman liar yang dapat dengan mudah ditemukan di pinggiran sawah dan ladang serta pekarangan rumah. Dianggap debagai gulma terutama diladang tebu dan sawah.

Deskripsi Bentuk

Sangketan merupakan tanaman rumput tahunan yang tegak dan berair dengan batang bercabang dan akar tunggang yang kuat. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 1,5 m. batangnya beralur dalam yang ditutupi dengan rambut putih besar yang kasar.

Daunnya tumbuh berselingan atau berhadapan dengan panjang 3 sampai 15 cm dan lebar 2 sampai 10 cm berbentuk bulat telur atau lonjong - bulat telur dengan bulu putih panjang yang lebat di kedua permukaannya.

sangketan

Permukaan bawah daunnya puber dan lancip atau runcing dengan tepi bergigi yang bergelombang dangkal. Pangkal daunnya menyempit dan memanjang ke bawah sepanjang tangkai daun dengan membentuk sayap di kedua sisi.

Bunganya kecil dan tumbuh berkelompok di ujung batang. Berwarna keunguan atau keputihan. Batang bunganya muncul dari ketiak daun dengan panjang kurang lebih 10 cm.

Buah-buahannya bersudut dengan paruh berbentuk apikal, sepanjang 2 sampai 3 mm, gundul dengan dua lobus yang menyebar dan terpisah yang menghasilkan dua kacang saat matang.

Manfaat Sangketan

Sangketan merupakan tumbuhan ornamental atau hiasan. Namun pada pengobatan tradisional sering juga digunakan untuk pengobatan atas berbagai gangguan patolosis  termasuk penyembuhan luka, penawar racun, patah tulang, obat penurun panas, menyembuhkan infeksi mata, gangguan menstruasi, gangguan saraf, masalah ginjal, dan tujuan antiseptik.

Berdasarkan sebuah laporan ilmiah yang ditulis oleh Chandan Sarkar dan kawan - kawan (2021) dikatakan bahwa sangketan mengandung banyak fitokimia penting seperti tanin, saponin, steroid, minyak, dan glikosida. Laporan tersebut juga menunjukan bahwa sangketan memiliki banyak aktivitas farmakologis penting, termasuk antiinflamasi, penyembuhan luka, antikanker, dan aktivitas antikatarak.

Lokasi

Daftar Pustaka

---. "Heliotropium Indicum." Animal and Plant Health Inspection Services, acir.aphis.usda.gov/s/cird-taxon/a0u3d000000UPrDAAW/heliotropium-indicum. Accessed 9 Aug. 2023.

CABI Compendium. "Heliotropium Indicum (Indian Heliotrope)." CABI Compendium, vol. CABI Compendium, Jan. 2022, https://doi.org/10.1079/cabicompendium.26899.

Sarkar, Chandan et al. "Heliotropium indicum L.: From Farm to a Source of Bioactive Compounds with Therapeutic Activity." Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM vol. 2021 9965481. 1 Jun. 2021, doi:10.1155/2021/9965481


Cetak catatan ini

Bagikan

Kolom komentar

Cari Flora/Fauna/Artikel Lainnya

Catatan Lainnya

Cover Image for Pisang (Musa)

Pisang (Musa)

Flora

Pisang diyakini berasal dari wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia bagian Timur seperti Papua, hutan - hutan di Malaysia atau Filipina.

Studiofru
Studiofru
Cover Image for Sejarah Awal Pembudidayaan dan Penyebaran Pisang

Sejarah Awal Pembudidayaan dan Penyebaran Pisang

Pengetahuan

Pisang banyak dikatakan oleh para ahli hortikultura sebagai salah satu atau mungkin merupakan tanaman buah kuno tertua di dunia.

Studiofru
Studiofru
Cover Image for Tumbuhan Apa Saja yang Diketahui Mengandung Karbohidrat

Tumbuhan Apa Saja yang Diketahui Mengandung Karbohidrat

Kuliner

Taka dikatakan dapat menjadi bahan makanan pengganti beras dan terigu dengan kandungan pati yang mirip dengan kentang

Studiofru
Studiofru
Cover Image for 5 Tumbuhan yang Dapat Dijadikan Sumber Pakan Ternak

5 Tumbuhan yang Dapat Dijadikan Sumber Pakan Ternak

Pengetahuan

Di Indonesia spesies - spesies dari genus Indigofera banyak digunakan sebagai bahan pakan ternak kambing dan sebagai perwarna tekstil terutama kain batik.

Studiofru
Studiofru
Cover Image for Pengertian dan Pentingnya Konservasi Terhadap Alam

Pengertian dan Pentingnya Konservasi Terhadap Alam

Sains

Tanpa adanya konservasi akan timbul masalah hilangnya keanekaragaman hayati yang kemudian akan berdampak terhadap sektor ekonomi.

Studiofru
Studiofru
Cover Image for Macam – Macam Karakteristik Kuya Batok Berdasarkan Taksonominya

Macam – Macam Karakteristik Kuya Batok Berdasarkan Taksonominya

Pengetahuan

Kuya batok lebih menyukai habitat air tawar dataran rendah dan dapat ditemukan baik di lanskap alami maupun lanskap buatan hasil modifikasi manusia.

Studiofru
Studiofru


© 2022 - 2025 © Studiofru. All rights reserved.