Apa itu Ekoenzim?
Ekoenzim merupakan cairan yang dibuat dari hasil olahan fermentasi limbah organik dari bahan - bahan seperti sayuran, buah dan gula. Umumnya berwarna cokelat dengan aroma fermentasi asam manis yang kuat.
Berdasarkan hasil pengamatan mikroskopis ditemukan bahwa ekoenzim mengandung cairan yang didominasi propagule mirip hipa jamur atau kapang dengan pH pada kisaran 3 - 4 atau cukup asam (admin, 2022).
Menurut Benny et al. (2023) kulit buah terutama kulit jeruk dan sayuran seperti tomat merupakan bahan organik yang terbaik untuk menghasilkan ekoenzim karena kaya akan kandungan asam organik.
Kegunaan
Ekoenzim bersifat multiguna dengan pemanfaatan yang biasanya digunakan sebagai pupuk organik untuk pertanian, perkebunan, dalam industri peternakan, pengobatan dan sebagai bahan pembersih lantai. Tidak hanya sampai di situ, ekoenzim juga dikatakan dapat digunakan sebagai obat bagi tubuh manusia seperti sebagai obat kumur, mencegak jamur kulit, eksim bahkan karang gusi pada gigi (admin, 2022).
Manfaat
Penggunaannya pada banyak pengaplikasian di lingkungan dilakukan tidak hanya karena harganya yang murah dengan bahan - bahan yang mudah untuk didapatkan. Namun, terlebih karena manfaatnya yang telah terbukti secara ilmiah sebagai disinfektan, agen anti jamur, membantu menjernihkan udara dari bakteri, peningkat pertumbuhan tanaman dan dalam pengolahan limbah berbahan dasar logam yang terjadi akibatnya meningkatnya industrialisasi.
Ekoenzim yang dibuat dari berbagai kulit jeruk digunakan untuk pengolahan air limbah seperti sungai tempat pembuangan limbah yang telah terkontaminasi (Benny et al., 2023). pemanfaatannya pada air tertutama didapat melalui residu enzim yang mengalir di bawah tanah yang pada akhirnya memurnikan sungai dan laut (What Is Eco Enzyme? | 环保酵素 Enzyme SOS, 2014).
Cara Pembuatan
Pembuatan ekoenzim dapat dikatakan cukup mudah dan ekonomis karena bahan - bahan yang diperlukan umumnya merupakan limbah rumah tangga. Berikut bahan - bahan yang diperlukan dan cara pembuatannya.
Alat dan bahan
- Kulit buah
- Gula merah
- Air
- Wadah penyimpanan dari bahan plastik bisa toples atau container. Disarankan dari bahan plastik untuk menghindari terjadinya ledakan setelah gas terbentuk.
Cara pembuatan
- Ukur air, kulit buah dan gula merah dengan perbandingan 10:3:1. 10 gram gula merah, 30 gram kulit buah dan 100 gram air
- Potong - potong kulit buah hingga ukuran kecil
- Campur dan aduk seluruh bahan dalam wadah kemudian tutup rapat - rapat dan diamkan hingga 3 bulan di tempat yang terlindung
- Pada tahap awal fermentasi setelah dicampur buka tutup wadah kira - kira seminggu sekali untuk mencegah terjadinya ledakan
- Setelah 3 bulan, cairan ekoenzim yang berhasil terbentuk akan berwarna cokelat tua dengan bau asam yang kuat. Jika cairan berwarna berwarna hitam tambahkan lagi gulanya untuk melanjutkan proses fermentasi.
- Abaikan saja jika ada cacing dan serangga karena akan terurai melalui proses tersebut fermentasi
- Saring cairan dari sisa sampah organik dan simpan dalam wadah apa pun untuk digunakan nanti
Cara Penggunaan
Tidak hanya proses pembuatan yang mudah cara pengaplikasiannya juga dapat dikatakan sangatlah mudah. Ekoenzim sebagai cairan residu dapat dituangkan ke berbagai bahan organik lain sesuai dengan tujuan pemanfaatanya. Namun perlu diperhatikan takaran dari tiap - tiap pengaplikasiannya.
1 liter air yang dicampur dengan 1 mililiter ekoenzim dapat digunakan sebagai pupuk, sedangkan 1 ember air yang dicampur dengan 1 tutup botol ekoenzim dapat digunakan sebagai pembersih lantai (prasetya1, 2023).