first published at:
updated at:
    Sains

Penggunaan pupuk organik dalam pengolahan tanah pertanian sejatinya tidak hanya demi sebuah tren yang sedang berkembang. Namun secara garis besar karena manfaatnya yang lebih banyak dibandingkan pupuk kimia. 

Sebagaimana seperti yang sudah dijelaskan pada tulisan sebelumnya bahwa pupuk organik memiliki manfaat utama baik secara ekonomi dan lingkungan pada tulisan kali ini ada baiknya untuk menginformasikan gedebong atau batang pisang alternatif yang dapat dijadikan sebagai bahan material yang dapat digunakan sebagai pupuk alternatif. 

Kandungan Gedebong atau Batang Pisang dan Pemanfaatan Limbahnya

Pisang merupakan salah satu buah andalan yang dikonsumsi masyarakat Indonesia dalam sehari - hari. Dengan jumlah yang sangat banyak dan pertumbuhannya yang hanya membutuhkan waktu sekitar 10-12 bulan dari penanaman hingga panen menimbulkan limbah yang terlampau banyak pula. Sedangkan pohon pisang hanya menghasilkan buah sekali seumur hidup. 

Berbagai upaya untuk menanggulangi permasalahan limbah pisang perlu untuk dilakukan. Penelitian - penelitian yang telah dilakukan telah berhasil menemukan manfaat limbah pisang sebagai material untuk pakan ternak, media tanam, bahan material dinding kedap suara, sebagai bioadsorbent  dalam  pengolahan  minyak  mentah, aneka olahan bernilai ekonomis, sumber mikroorganisme lokal untuk pertumbuhan dan produksi cabe, dan kompos (Basri K et al., 2023). Sebagai pupuk organik gedebong pisang tidak hanya dapat digunakan dalam bentuk kompos namun pula dapat diolah ke dalam bentuk pupuk cair melalui metode fermentasi. 

Berdasarkan beberapa penelitian terutama melalui hasil analisis yang dilakukan oleh laboratorium Balitbu Tropika pada tahun 2019 disebutkan bahwa kompos batang pisang mengandung 4,48 persen nitrogen, 23,95 persen C organik, 0,1 persen fosfor, 1,81 persen kalium, dan 5,62 persen kalsium. Sementara itu, rasio karbon terhadap nitrogen (C/N) komposnya sebesar 5,35. Rasio karbon merupakan perbandingan antara massa karbon terhadap masa nitrogen di suatu zat seperti kompos. Semakin rendah nilai C/N bahan, semakin cepat waktu pengomposan (Admin, 2022).

pupuk organik gedebong pisang - 2.jpg

Pembuatan Pupuk Organik Kompos dari Bahan Gedebong Pisang

Berikut bahan, alat dan cara pembuatan dalam pembuatan pupuk organik kompos dari bahan batang atau gedebong pisang seperti yang telah dituliskan oleh prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Medan Area.

Bahan-bahan yang diperlukan:

  • Batang pisang 40–60%
  • Daun kipahit (Tithonia difersivolia) 10–20%
  • Pupuk kandang 10–20%
  • Arang sekam 10–20%
  • Dolomit 0,5–1,5%
  • Serbuk gergaji 10–20%
  • Dekomposer 0,2–0,4%

Cara pembuatan:

1. Cacah batang pisang menjadi ukuran yang lebih kecil.

2. Campurkan cacahan batang dengan bahan-bahan lain seperti daun kipahit, pupuk kandang, arang sekam, dolomit, dan serbuk gergaji.

3. Tambahkan dekomposer Trichoderma sp sebagai pengurai atau dekomposer lain yang tersedia di toko-toko pertanian.

4. Campur semua bahan secara merata. Bila terlalu kering, tambahkan air hingga mendapatkan kelembapan sekitar 40–50%.

5. Tutup semua bahan dengan plastik mulsa atau terpal dan diamkan selama 6 pekan.

6. Aduk bahan setiap satu kali sepekan.

7. Saat kompos berhasil dibuat, keringkan kompos dengan cara diangin-anginkan selama beberapa hari. Setelah itu, kompos sudah siap diberikan pada tanaman.

pupuk organik gedebong pisang - 1.jpg

Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Bahan Gedebong Pisang

Berikut bahan, alat dan cara pembuatan dalam pembuatan pupuk organik cair dari bahan batang atau gedebong pisang seperti yang telah dituliskan oleh Sarinah Basri K. dan rekan - rekan dalam jurnal artikel melalui pengabdian yang dilakukan di Desa  Penganjang  Kecamatan  Sindang  Kabupaten  Indramayu.

Bahan-bahan dan alat yang diperlukan:

  • 1 kg Batang pisang atau gedebok pisang, pilih yang bagian dalamnya yang berwarna putih. 
  • 200gr gula pasir atau bisa juga diganti menggunakan gula merah. 
  • 1 liter air tanah atau air sumur 
  • 2 tutup botol EM4 
  • Karung bekas
  • Tong atau ember yang mempunyai tutup 

Cara pembuatan:

1. Cincang bagian dalam batang pisang menjadi potongan kecil-kecil kemudian masukan kedalam wadah karung bekas. 

2. Campurkan air dan gula dalam sebuah tong atau ember kemudian aduk hingga gula larut. 

3. Masukkan karung berisi batang pisang cincang di dalamnya dan biarkan tenggelam. Kemudian, tutup ember atau tong dengan kuat. Letakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari. 

4. Angkat karung yang berisi cincangan batang siang. Sisa batang pisang dapat digunakan sebagai kompos sedangkan air dalam tong atau ember telah berubah menjadi pupuk organik cair setelah proses 7 - 10 hari.

Pupuk cair tersedia untuk digunakan dalam waktu 7-10 hari. Keberhasilan pupuk organik cair ditunjukkan dengan adanya bau seperti tape. Jika mencium bau yang tidak sedap (seperti bau got), ini menandakan bahwa prosedur yang digunakan untuk membuat pupuk organik cair gagal, dan cairan tersebut harus dibuang. Jangan lupa untuk membuka tong atau ember setiap hari sekali dan mengaduknya agar gas yang terkumpul dari campuran bahan pupuk keluar. 

Larutan pupuk organik cair dari bahan batang pisang ini dapat digunakan dengan air tanah. Pupuk organik cair ini sebaiknya digunakan dua kali seminggu yang disiramkan di tanah sekitar tanaman.


Cetak catatan ini

Bagikan catatan ini

Ikuti Studiofru | Green Project melalui media sosial untuk mendapatkan informasi singkat mengenai flora dan fauna

Catatan Terbaru