Rosella atau goni Jawa (Java jute) secara ilmiah dalam bahasa Latin dinamakan sebagai Hibiscus sabdariffa. Secara internasional dalam bahasa Inggris tanaman ini populer dengan sebutan nama roselle.
Rosella merupakan tanaman dengan ketinggian yang dapat mencapai hingga 3 sampai 5 meter. Meskipun merupakan tumbuhan yang kekal, Rosella biasanya tumbuh secara tahunan dan berkembang dari benih. Tumbuh dengan sempurna dalam tanah lempung dengan drainase yang baik khususnya dalam iklum tropis dan membutuhkan rata – rata hujan sekitar 25 cm setiap bulannya selama musim tumbuh. Tumbuhan ini sangat sensitif terhadap embun.
Tanaman rosella yang dibudidaya untuk tanaman pangan biasanya jaraknya lebih lebar, lebih pendek dan bercabang banyak, dengan kelopaknya dipetik ketika bentuknya gemuk dan berdaging.
Untaian seratnya dapat tumbuh hingga sepanjang 1 hingga 3 meter. Serat rosella umumnya cukup kuat dan berkilau dengan warna antara krem ke putih keabu-abuan.
Rosella sebagai Bahan Pangan
Pada banyak wilayah tropis, kelopak merah dari Hibiscus Sabdariffa dari varietas altissima banyak digunakan untuk bahan minuman, saus, jeli dan manisan. Dapat juga dimakan secara langsung karena rasanya mirip dengan buah kranberi. Daun dan batangnya dikonsumsi sebagai salad atau dimasak sebagai sayuran untuk membumbui kare. Pada wilayah tropis Afrika benihnya yang mengandung minyak juga turut dikonsumsi.
Rosella sebagai Bahan Pengobatan
Selain dikonsumsi dalam bentuk makanan dan minuman rosella juga diolah kedalam bentuk bubur dan cairan. Rosella sebagai bahan yang diaplikasikan pada bagian luar tubuh dikatakan memiliki sifat anti-inflamasi dan pengelupasan kulit. Sehingga produk olahannya menjadi bahan baku penting untuk kosmetik organik dan alami (Allied Market Research, 2021).
Daunnya yang terasa sangat berlendir dapat digunakan sebagai pelembab dan pereda batuk. Mirip dengan daunnya, buahnya juga memiliki khasiat antiscorbutic. Sedangkan bunganya mengandung antosianin, glikosida hibiscin, dan gossypetin (Ilyas et al., 2021).
Rosela telah terbukti secara ilmiah mengandung senyawa - senyawa yang dapat membantu proses penurunan kolesterol, anti obesitas, memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, membantu proses penurun resistensi insulin, antihipertensi, antipenuaan, memiliki aktivitas antinosiseptif, antidiare, aktivitas antiinflamasi, antiproliferatif, antikarsinogenik, dan sifat kemopreventif kanker kulit (Tahmina Sadia Jamini & Islam, 2021).
Rosella sebagai Bahan Pembuatan Karung Goni/Jute
Tanaman rosela tergolong tanaman cepat tumbuh dan sumber daya alam hayati terbarukan dengan pemanfaatan yang sering digunakan sebagai bahan kombinasi rami (jute) untuk tas benang dan kain. Sifat mekanik yang terdapat pada rosella dikatakan sangatlah baik terutama bila diperkuat dengan komposit polimer melalui penggabungan dan hibridisasi komposit hibrida rosella (Ilyas et al., 2021).
Tumbuhan ini diketahui tumbuh di Hindia Belanda semenjak abad ke-16 dan telah tumbuh di Asia setelah abad ke-17 masehi. Budidaya lebih lanjut di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) telah dimulai semenjak tahun 1920 dibawah program bersubsidi yang didirikan untuk memperoleh serat guna menbuat karung gula (The Editors of Encyclopaedia Britannica, 2023). Dari Hindia Belanda lah kemudian tanaman rosella telah banyak menyebar dan dinaturalisasikan ke berbagai negara di dunia.