Kandungan dan Penggunaan Songgo Langit sebagai Obat Herbal di India

Songgo langit merupakan tumbuhan gulma yang berasal dari wilayah tropis Amerika Selatan terutama Meksiko. Tumbuhan ini kemudian dinaturalisasikan ke berbagai wilayah tropis lainnya termasuk Indonesia, India, wilayah Eropa dan Amerika Utara.
Songgo langit mulai terdistribusikan di Eropa dan India pada tahun 1500-an terutama untuk penggunaannya dalam medis (Austin, 2013). Kemudian dari India tumbuhan ini menyebar ke wilayah Australia dan Indonesia termasuk Sulawesi, daratan Sunda dan Kalimantan (Julissa Rojas-Sandoval, 2022).
Selain dikenal dengan nama songgo langit, di Indonesia tumbuhan ini dikenal pula dengan nama rincik bumi. Secara ilmiah dalam Bahasa latin ia dinamakan sebagai Ipomoea quamoclit. Sedangkan secara internasional songgo langit dikenal dengan nama cypress vine.
Tumbuhan ini tumbuh secara merambat yang dapat menyebar dengan mudah melalui penyebaran benih dengan ketinggian yang dapat mencapai hingga 2 meter secara tahunan. Adapun karakter utama dari songgo langit yatiu bunganya yang berbentuk bintang dengan variasi warna merah scarlet, merah muda atau putih dengan ukuran yang kecil.
Dedaunannya yang halus dan panjang serta berwarna hijau seperti pakis akan kuncup di siang hari Ketika terkena paparan sinar matahari. Namun, akan mengembang setelah matahari terbenam.
Pada beberapa negara di dunia seperti seperti Australia, India, Amerika Serikat, Kuba, Kosta Rika dan Brasil, tumbuhan ini dinyatakan sebagai tumbuhan gulma yang invasif. Sebagai gulma pertanian songgo langit banyak memberikan dampak negatif terhadap perkebunan kacang tanah, kapas, dan jeruk.
Penelitian terhadap tanaman ini masih belum banyak dilakukan sehingga uji klinis terhadap kandungan manfaatnya belum banyak diketahui oleh masyarakat. Di sisi lain, di India, Jaseela N.M. dalam jurnal penelitiannya pada tahun 2022 menyebutkan bahwa songgo langit merupakan tumbuhan herbal tradisional yang banyak digunakan untuk mengobati haemorrhoid, sariawan, diabetes dan kanker. Dalam ayurveda disebutkan bahwa tumbuhan ini tidak hanya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit namun pula penting dalam pembuatan beberapa produk obat.
Sedangkan dalam pengobatan siddha rebusan daun dan batangnya digunakan untuk mengobati demam dan membantu menyembuhkan diabetes. Tidak hanya itu tumbuhan ini juga telah digunakan untuk pengobatan ular gigitan dan batuk berdarah, pencahar, antidiabetes, antibakteri, aktivitas antijamur dan anti-oksidan.
Songgo langit dikatakan mengandung beberapa unsur senyawa kimia yaitu alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, karbohidrat, terpenoid, dan tanin. Melalui penelitian yang dilakukan oleh Jaeela N.M pula diketahui bahwa tumbuhan songgo langit melalui uji coba klinis terhadap ekstrak dari bagian daunnya dapat menghasilkan aktivitas anti-kanker, ekstrak secara keseluruhan dari bagian - bagian tumbuhannya dapat menghasilkan aktivitas anti-diabetes dan insektisidal serta anti-mikroba.
Daftar Pustaka
Rojas-Sandoval, Julissa. "Ipomoea Quamoclit (Cypress Vine)." CABI Compendium, vol. CABI Compendium, Jan. 2022, https://doi.org/10.1079/cabicompendium.28796.
NM, Jaseela, et al. "Medical Importance of Ipomoea Quamoclit-A Systematic Review." Asian Journal of Pharmaceutical and Health Sciences, vol. 12, no. 3, Dec. 2022, pp. 2722--25. https://doi.org/10.5530/ajphs.2022.12.23.