Kencana Ungu (Ruellia simplex)

Identitas Penamaan
Kencana ungu secara ilmiah dalam bahasa Latin dinamakan sebagai Ruellia simplex. Secara internasional dalam bahasa Inggris, tanaman ini populer dengan nama Mexican petunia. Dalam bahasa Spanyol, tanaman ini dikenal dengan nama a las doce me voy atau guauci.
Nama genusnya, Ruellia, merupakan sebuah penghargaan atas seorang ahli botani Perancis, dokter terhadap Francis I Perancis dan penerjemah atas beberapa karya Dioscorides yang bernama Jean Ruelle (1474 - 1537). Sedangkan nama spesifiknya, simplex, mengacu pada daun yang sederhana dan bukan majemuk (Richardson, 2019).
Taksonomi
Kingdom | Plantae |
---|---|
Phylum | Spermatophyta |
Class | Dicotyledonae |
Order | Scrophulariales |
Family | Acanthaceae |
Genus | Ruellia |
Species | Ruellia simplex |
Asal
Kencana ungu merupakan tanaman asli yang berasal dari Meksiko, Kepulauan Karibia dan wilayah negara - negara di Amerika Selatan yang meliputi Bolivia, Brazil, Paraguay, Uruguay dan Argentina.
Deskripsi Bentuk dan Pertumbuhan
Keluarga Acanthaceae mencakup sekitar 220 genera dan 400 spesies yang tersebar luas di daerah tropis Dunia Baru dan Dunia Lama dengan spesies - spesies yang merupakan tumbuhan herba atau semak berkayu. Sedangkan genus Ruellia mencakup sekitar 355 spesies tumbuhan semak dan pohon.
Kencana ungu sebagai salah satu spesies yang tergabung dalam genus Ruellia merupakan tanaman herba tegak abadi dengan ketinggian yang dapat mencapai hingga 1 meter. Daun - daun pada tanaman ini tumbuh secara bersebrangan dengan panjang yang dapat mencapai hingga 25 cm dan lebar 2 cm. Masing - masing dari daunnya memiliki urat yang menonjol di bagian bawahnya dengan bentuk alas yang meruncing.
Bunganya yang biseksual, cantik berbentuk kapsul silindris dan berwarna ungu, corolla lavender dengan tenggorokan berwarna ungu tua. Bunga - bunga biasanya tumbuh secara berkelompok atau menyendiri pada tangkai ketiak yang panjang. Setiap bunganya memiliki panjang hingga 4,5 cm dengan panjang tabung hingga 1,5 cm. Kencana ungu juga memiliki buah yang berwarna cokelat muda dengan bentuk polong silinder dengan ujung yang panjang.
Untuk dapat tumbuh secara optimal, kencana ungu umumnya ditanam dibawah sinar matahari penuh dengan air penyiraman yang banyak. Namun, kencana ungu memiliki sifat toleran terhadap berbagai jenis tanah seperti tanah liat, berat, asam, berpasir, lempung atau tanah basah.
Sifat Invasif
Kencana ungu telah banyak disebarkan ke berbagai belahan dunia dan ditanam sebagai tanaman hias. Namun, kehadirannya di beberapa negara dinyatakan sebagai tanaman invasif karena ia dapat menjadi gulma bermasalah baik di habitat yang terganggu maupun yang tidak terganggu. Kencana ungu mampu berkembang dengan sangat cepat dan mengancam vegetasi asli. Setelah berkembang, kencana ungu berpotensi membentuk monokultur padat yang menghambat pertumbuhan alami dan regenerasi tanaman asli.
Adapun, kencana ungu masuk dalam daftar sebagai tanaman invasif di AS bagian tenggara terutama Florida kemudian di Hawaii, Kepulauan Cook, Renuion, Polinesia Perancis, Kepulauan Galapagos, dan Australia (Rojas-Sandoval & Acevedo-Rodríguez, 2022).
Manfaat dan Kegunaan Kencana Ungu bagi Kesehatan
Walaupun umumnya ditanam sebagai tanaman hiasan, kencana ungu juga merupakan salah satu bahan pengobatan tradisional yang dimanfaatkan untuk membantu mengobati berbagai penyakit di beberapa negara. Di Nigeria, daunnya dimanfaatkan untuk membantu menyembuhkan nyeri, peradangan dan diabetes. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Cletus Anes Ukwubile et al. (2023) berhasil menemukan bahwa asam lemak baru dari ekstrak tumbuhan kencana ungu berpotensi aktif untuk pengobatan nyeri, peradangan dan diabetes.
Kencana ungu diketahui memiliki beberapa kandungan senyawa berupa metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, tanin, glikosida dan triterpen. Spesies ini juga dilaporkan memiliki antivitas antinosiseptif, antiinflamasi dan antidiabetes (Thomas & Brunsden, 2023).
Lokasi
Daftar Pustaka
Rojas-Sandoval, J., & Acevedo-Rodríguez, P. (2022). Ruellia simplex (Mexican petunia). CABI Compendium. https://doi.org/10.1079/cabicompendium.110307
Cletus Anes Ukwubile, Nettey, H., Troy Salvia Malgwi, & Nnamdi David Menkiti. (2023). Ruellia simplex C. Wright (Acanthaceae): Antinociceptive, anti-inflammatory, and antidiabetic activities of a novel fatty acid isolated from its leaf extract. International Journal of Plant Based Pharmaceuticals, 3(3), 32--40. https://doi.org/10.29228/ijpbp.13
Richardson, D. (2019, March 21). Ruellia simplex -- Too many names but good in a rain garden. Navasota Examiner. https://www.navasotaexaminer.com/article/columns/ruellia-simplex-%E2%80%93-too-many-names-good-rain-garden
Thomas, J., & Brunsden. (2023). Journal of Pharmaceutical and Scientific Innovation PHYSIOLOGICAL TESTING FOR RUGBY LEAGUE. J. Pharm. Sci. Innov, 12(1). https://doi.org/10.37532/2277-4572.2023.12(1).240